8 Startup Digital Bisa Untung Rp 3,7 T Dari Kartu Prakerja?

Ilustrasi HL Indepth Kartu Prakerja. (Foto: tirto.id/Lugas)

IDTODAY.CO – Program kartu prakerja terus dialiri dengan kritikan. Saat ini kritikan datang dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF). INDEF menyebut 8 startup digital yang bekerja sama dengan pemerintah berpotensi meraup untung Rp 3,7 triliun. Bila dibagi rata, masing-masing platform bisa mendapatkan Rp 457 miliar per startup.

Angka ini berasal dari total biaya pelatihan program Prakerja yang dianggarkan Rp 5,6 triliun. Bila dirata-ratakan, masing-masing plaftform akan mendapat Rp 700 miliar lalu dikurangi biaya pembuatan video program yang diperkirakan mencapai Rp 243 miliar.

Baca Juga:  Arief poyuono Sesalkan Parpol Pendukung Jokowi Ngerecoki Kartu Prakerja

“Jadi, keuntungan setiap platform mencapai Rp 457 miliar. Keuntungan yang dinikmati 8 platform untuk Kartu Prakerja adalah Rp 3,7 triliun,” ujar Peneliti INDEF Nailul Huda, dalam konferensi pers, Rabu (23/4). Sebagaimana dikutip dari cnbcindonesia (23/04/2020).

Kartu prakerja menurut Nailul Huda, tidak tepat sasaran. Hal ini dilihat dari masih tingginya kesenjangan digital di Indonesia. Hampir 40% tenaga kerja Indonesia berpendidikan rendah yang tak melek teknologi. Belum lagi 62% tenaga kerja ini generasi non milenial yang tak identik dengan digital.

Baca Juga:  Sandiaga Uno Enggan Komentari Kebocoran Kartu Pra Kerja: Saya Husnuzon Saja Ya

Adapun terkait tudingan Kartu Prakerja untungkan mitra startup, Project Management Office (PMO) Kartu Prakerja sudah pernah membantah tudingan tersebut. Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan kalau platform digital bukan yang mendapatkan uang justru lembaga pendidikan yang menyediakan pelatihannya yang dibayar.

“Yang menerima bantuan itu adalah para peserta. Peserta beli dari lembaga pelatihan bukan platform digital. Mereka tidak menerima satu sen pun dari pemerintah. Justru yang akan transaksi dengan peserta adalah cost provider,” ungkap Panji,

Baca Juga:  Kartu Pra Kerja Gelombang 12 Segera Hadir! Berikut Cara Mendaftar dan Apa Saja Syaratnya

“Di balik itu ada dunia usaha, dan lain-lain yang bisa dapatkan pemasukan dari pelatihan ini. Ketika orang lain tidak konsumsi, mereka bisa alihkan ke kartu prakerja di sektor pendidikan, sehingga bisa menyokong usaha umkm di bidang pendidikan. Kita perlu lihat konteks besar dan utamanya, tetap yang dapatkan manfaat adalah peserta,” kata Panji.[Aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan