IDTODAY.CO – Marzuki Alie Mantan Ketua DPR RI mengungkapkan bahwa salah seorang tetangganya ada yang periksa virus corona (COVID-19) harus membayar Rp 700 ribu padahal baru menunggu di tenda karena ramai.

Menurut Marzuki Alie, pengalaman tetangganya itu serupa dengan nasib wanita yang mengaku Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona yang dilepas rumah sakit tanpa pengawasan.

Ia mengungkapkan hal itu melalui akun Twitternya, @marzukialie_MA, Senin (16/3/2020), Marzuki menceritakan pengalaman tetangganya tersebut. Disamping itu Ia juga mengunggah video wanita PDP virus corona yang dilepas rumah sakit.

“Ini testimoni, tadi malam faktanya. Tetangga saya, ada tanda-tanda Covid-19, saya suruh langsung ke UGD RS Jatinegara. Ramai sekali, disuruh tunggu di tenda,” tulis Marzuki yang juga menyebut akun Twitter Presiden Jokowi, Kementerian Kesehatan dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Cek temperatur, darah rontgen, ada indikasi disuruh isolasi mandiri, bayar Rp 700 ribu. Apa semua mampu? Pikirkan.” Sebagaimana di kutip dari Suara.com (17/03/2020)

Baca Juga:  Tanggap Mengani Virus Corona, Koordinator Forum Rakyat Puji Langkah Anies

Marzuki mengatakan bahwa apa yang telah ia ungkap bukan berita bohong atau hoaks. Bahkan Ia mempersilahkan mengecek ke rumah sakit yang bersangkutan

“Saya gak akan buat hoax, datanglah ke RS Jatinegara. Dan Pemerintah memang menjelaskan harus bayar, kecuali yang diisolasi di RS, itu bebas. Padahal kuncinya adalah pemeriksaan awal,” kata Marzuki kepada warganet yang meragukan ceritanya.

Marzuki juga mengatakan terkait video yang ia unggah dalam cuitannya bahwa pengakuan wanita itu memiliki kesamaan dengan fakta yang dialami tetangganya

“Dia buat video secara terbuka, dan tidak ditutupi, gampang dicari, artinya dia berani tanggung jawab. Saya menyampaikan apa yang terjadi tadi malam karena saya lihat ada korelasinya. Jadi 2 hal yang berbeda kebetulan substansi sama,” ucap Marzuki.

Ia pun mengaku tetangganya tersebut telah menghubungi Call Center 112 untuk mencari arahan soal virus corona. Jawabannya, justru diminta ke puskesmas.

Baca Juga:  Menparekraf: Protokol Kesehatan Pariwisata di Bali dan Banyuwangi Sangat Baik

“Sudah telp (112), arahannya ya begitu, disuruh datang ke puskesmas terdekat. RS aja layanannya begitu apalagi puskesmas,” ujar Marzuki.

Beberapa warganet yang berkomentar di cuitan Marzuki Alie berpendapat bahwa kejadian semacam ini harus menjadi sorotan.

PDP Corona Dilepas Tanpa Pengawasan

Seorang pasien wanita mengeluh karena dilepas rumah sakit tanpa pengawasan, ia merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona baru atau COVID-19.

Keputusan rumah sakit yang memintanya mencari rumah sakit rujukan sendiri tanpa didampingi petugas medis membuatnya heran.
Curhatan pasien PDP ini diunggah oleh pembawa acara Deddy Corbuzier melalui akun Instagram-nya, pada Senin (16/3/2020).

Wanita itu berkata dalam video tersebut, , “Ini aku udah kategorinya PDP dan rumah sakit itu enggak tahu harus ngapain, harus gimana. Kita bisa dilepas begitu aja. Disarankan untuk langsung ke empat rumah sakit besar. Tanpa pengawasan”.

Wanita ini menyayangkan sikap pihak rumah sakit yang melepaskan dirinya begitu saja tanpa pengawasan. Ia lantas berandai-andai jika tidak mau melanjutkan pemeriksaan.

Baca Juga:  Di AS Kini Mencapai 102.396 Orang Terinfeksi, Jadi Pusat Wabah COVID-19 Dunia

“Artinya, kalau aku males lanjut ke rumah sakit besar yang ditunjuk itu. Aku cuma balik ke rumah terus aku berhubungan dengan misalnya tetangga kanan-kiri dan I’m fine. Aku ngerasa fine tapi ternyata aku positif itu enggak kebayang dampaknya kayak apa,” ucap wanita itu.

Dia juga, dalam video berdurasi 1.45 menit ini, membandingkan penanganan pasien PDP virus corona di luar negeri dengan Indonesia.

Di luar negeri, menurutnya orang yang berstatus PDP tidak akan dibiarkan berkeliaran tanpa pengawasan

“Kategori PDP itu harusnya kalau di luar negeri itu sudah enggak bisa namanya kita berkeliaran sendiri. Itu sudah pasti ditarik, diisolasi dengan gejala-gejala yang sudah pasti. Negatif atau positifnya adalah urusan belakangan. Tapi orang yang PDP itu tidak boleh berkeliaran,” katanya.

Sumber: suara.com
Editor: Ahmad Kamali

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan