IDTODAY.CO – Kementerian Dalam Negeri berhasil melakukan salah satu gebrakan dengan meluncurkan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di 8 kabupaten/kota salah satunya di Magetan dan Tangerang Selatan. Sebagiamana dilansir dari Detik.com pada Maret, 10, 2020.

Melalui penjelasan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Zudan Arif diketahui bahwa  Mesin ‘ATM’ Dukcapil tersebut bisa mencetak 23 dokumen administrasi seperti Kartu Keluarga (KK), e-KTP, hingga Akta Kelahiran dan Akta Kematian dalam hitungan detik.

Zudan Arif mengatakan, mesin ini akan mencetak dokumen seperti KK dan Akta dengan kertas putih biasa alias kertas HVS, dengan menyematkan QR code dalam kertas tersebut.

“Dengan perubahan ini, di Dukcapil merubah lagi satu pendekatan yang dulu dengan security printing, sekarang dengan kertas putih biasa. Jadi bapak bupati, walikota, besok jangan kaget bahwa KK, Akta itu semua dengan kertas putih biasa, dengan QR code,” demikian kata Zudah di KemenPan-RB, seperti yang kami kutip dari finance.detik.com (10/3/2020).

Akta Kelahiran, KK, dan Akta Kematian yang selama ini dicetak menggunakan kertas khusus dari Dukcapil turut menguras anggaran Negara. Sekarang dengan penggunaan kertas biasa ini, menurutnya bisa menghemat pengeluaran anggaran hingga Rp 450 miliar.

Baca Juga:  Data Dukcapil Dijual di Dark Web, Kominfo dan BSSN Kena Sentil

“Seluruh Indonesia kita menghemat Rp 450 miliar kurang lebih setiap tahun dengan paradigma baru itu,” tutur Zudan.

Selain mengenalkan desain kertas baru tersebut, Zudan juga mensosialisasikan aplikasi Dukcapil yakni EKORPRI AKUI yang bisa diunduh di Playstore. Aplikasi tersebut mempunya sistem artificial intellegence (AI) bernama Robot Gisa dengan kemampuan memberikan informasi lengkap berbagai hal tentang kependudukan.

“Kita bisa menanyakan apa pun lewat AI Robot Gisa ini. Bisa mengenai persyaratan dan cara membuat KTP, kantor Dukcapil terdekat,” ungkapnya.

Aplikasi ini dibuat untuk memberikan pelayanan yang sama kepada masyarakat tentang administrasi kependudukan, seperti yang dijelaskan oleh Zudan Arif .

“Lalu kami ingin membangun standar informasi Adminduk. Maka kami menggunakan pendekatan AI. Agar masyarakat dapat layanan Adminduk yangsama di seluruh Indonesia dah mencegah hoax,” tuturnya.(Detik/Brz)

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan