Corona Ancam Pariwisata RI dan Jutaan Para Pekerja

Akibat diguyur hujan, tingkat kunjungan wisatawan saat libur tahun baru 2020 ke Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Bogor mengalami penurunan. Foto/Ist

IDTODAY.CO – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyampaikan bahwa wabah virus Corona yang melanda Indonesia mempengaruhi terhadap sektor ekonomi kreatif dan pariwisata Indonesia.

Wishnutama melalui Press Statement melalui Channel Youtube Kemenparekraf, mengatakan bahwa industri pariwisata dalam hal ini bermakna luas.  Tidak hanya perhotelan, tapi juga ada restoran, event organizer (EO), ataupun travel agency.

“Jika kita bicara sektor, kami harus katakan bahwa sektor pariwisata adalah sektor yang paling pertama terdampak dan mempunyai tantangan sangat besar dalam menghadapi dampak wabah Covid-19. Jika kita bicara sektor pariwisata, saya tidak hanya bicara mengenai hotel, restoran, event organizer, tarvel agent, dan lain-lain, ada jutaan pekerjaan di dalamnya seperti usaha kecil menengah,” ujar Wishnutama. Sebagaimana dikutip dari CNBCIndonesia.com (23/03/2020).

Dia juga menyampaikan bahwa pemerintah dalam waktu dekat ini akan menggumumkan langkah-langkah yang akan diambil berkaitan dengan hal-hal diatas. pemerintah juga akan mengeluarkan stimulus untuk meringankan beban dan biaya para pelaku usaha dan sektor ekonomi pariwisata.

Kemenparekraf untuk saat ini sedang melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait untuk mewujudkan hal-hal diatas. Sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Menparekraf mengatakan bahwa Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sejalan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Juga:  Menparekraf: Protokol Kesehatan Pariwisata di Bali dan Banyuwangi Sangat Baik

“Ini agar mengurangi potensi PHK karyawan di sektor tersebut. Presiden menaruh perhatian yang sangat besar dan sangat tinggi pada sektor pariwisata bagi sektor perekonomian,” paparnya.(cnbc/aksy)

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan