Direktur Bank Dunia : Dampak Covid-19, Orang Miskin Nambah 49 Juta

sungai ciliwung . (Foto: Merdeka.com/Dwi Narwoko)

IDTODAY.CO – Tidak dapat dibantah bahwa wabah virus Corona tidak hanya menggerogoti tubuh, tetapi juga berpengaruh pada sosial-ekonomi.

Virus yang satu ini memang penularannya sangat cepat, hingga memaksa berbagai negara menerapkan pembatasan sosial (social distancing) bahkan karantina wilayah (lockdown).

Kebijakan tersebut kemudian berakibat pada terbatasnya aktivitas dan mobilitas masyarakat, sehingga roda ekonomi berputar lambat. Akibatnya, lapangan kerja menyusut dan menyebabkan jutaan orang rawan terperosok ke jurang kemiskinan.

“Pandemi virus corona adalah akan menjadi krisis yang berbeda dalam hal dampak sosial-ekonomi. Kami memperkirakan pandemi ini akan membuat 49 juta orang di seluruh dunia masuk ke level kemiskinan ekstrem pada 2020,” sebut Carolina Sanchez-Paramo, Direktur Bank Dunia, dalam tulisannya di blog resmi. Sebagaimana dikutip dari cnbcindonesia (26/04/2020).

Adapun wilayah yang diperkirakan paling banyak mencetak kemiskinan baru adalah Sub-Sahara Afrika yaitu 23 juta. Disusul oleh Asia Selatan yakni 16 juta.

Baca Juga:  Masih Ada 53 Wilayah RI Zona Merah, Ini Daftarnya

Bank Dunia menyebutkan sejumlah karakteristik orang-orang yang berisiko masuk ke jurang kemiskinan ekstrem yaitu:

1. Umumnya tinggal di daerah perdesaan.

2. Sebagian besar bekerja di sektor pertanian, jasa, dan usaha informal.

3. Ketergantungan tinggi terhadap bantuan pemerintah.

4. Tabungan terbatas dan tidak memiliki asuransi.

“Upaya penanggulangan virus yang lebih ketat membuat aktivitas ekonomi terhenti, sehingga membuat orang-orang miskin kehilangan pekerjaan.

Pada saat yang sama, kemampuan pemerintah untuk memberi dukungan juga terbatas. Bantuan pemerintah biasanya akan lebih besar kepada sektor formal,” jelas Sanchez-Paramo.[Aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan