IDTODAY.CO – Para petani cabai di Desa Pucuk, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto seperti ketiban durian runtuh dari melambungnya harga cabai di pasaran. Bahkan, mereka mampu membeli sepeda motor, mobil, perhiasan, hewan ternak,  hingga merenovasi rumah.

Tak tanggung-tanggung, jumlah warga yang meningkat perekonomiannya mencapai hampir 95% dari total sekitar 1.100 kepala keluarga (KK) yang tersebar di lima dusun seperti, Dusun Wotgaru, Dusun Pucuk,Dusun Brejel Lor, Dusun Brejel Kidul, Dusun Kwarigan.

Baca Juga: Meski Sudah Berusia 91 Tahun, Polisi Amerika Ini Masih Enggan Untuk Pensiun

“Alhamdulilah sejak harga cabe mahal perekonomian warga meningkat. Banyak dibelikan barang-barang seperti sepeda motor, setahu saya ada puluhan sekitar 30-50 motor. Paling banyak jenis motor matic dan ada juga beli mobil.,” ungkap Kepala Desa Pucuk Nanang Sudarmawan sebagaimana dikutip dari Sindonews.com, Senin, (29/3/2021).

Mereka membeli puluhan motor dan mobil secara kontan dari hasil keuntungan panen cabe, saat harga menembus Rp90.000-Rp 95.000 per kilogram di tingkat tengkulak atau pengepul.

Nanang mengatakan, paling banyak petani cabai yang memborong kendaraan motor berada di Dusun Pucuk lantaran wilayah lebih luas dan mayoritas penduduknya adalah petani cabe.

“Paling banyak di Dusun Pucuk petani cabai yang beli kendaraan. Beberapa ada yang merenovasi atau membangun rumahnya dari kayu jadi permanen,” ungkapnya.

Nanang menyebut, harga cabai tahun 2021 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini sangat tinggi, dan bertahan hampir dua bulan. Mulai dari harga Rp 50.000 di awal panen Februari lalu, terus merangsek naik hingga mencapai Rp95.000.

Demikian juga, minimnya ketersediaan cabai di luar daerah membuat petani Dawarblandong menjadi pemasok. Lantaran, di Kecamatan Dawarblandong yang hampir sebagian mata pencaharian warganya bertani memiliki hasil panen yang melipah kali ini.

Pengiriman pun dilakukan, hingga Kota Semarang, Surabaya, Gresik bahkan pulau Bali. “Sekali panen memperoleh dua sampai tiga kwintal. Itu setiap seminggu sekali kalau dikalikan sekitar Rp24 juta dan bisa panen bisa sampai 10-12 kali satu petani dikirimnya justru keluar,” bebernya.

Kepala Desa dua periode ini menegaskan bahwa jajanannya sangat senang dengan peningkatan pendapatan warganya dengan terus meningkatnya harga cabai dan mensejahterakan petani cabe di Dawarblandong.

Baca Juga: Tega, Gegara Suami Tak Mampu Belikan Telur, Istri Nikah Sepihak Dengan Selingkuhan

“Alhamdullilah tahun 2021 ini masyarakat Desa Pucuk panen cabe banyak, jadi hampir setiap hari beli sepeda motor. Pemdes sangat senang dengan hasil pertanian masyarakat di Desa Pucuk jadi petani bisa makmur,” pungkas Nanang.

Ditemui secara terpisah, Kepala Dealer Honda Tirto Agung Mojokerto David Kurniawan mengatakan bahwa dealernya mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebab suksesnya panen raya cabe masyarakat setempat. Penjualan motor mengalami lonjakan yang sangat membanggakan.

“Meningkatnya jumlah pembeli motor di dealernya paling terasa dalam bulan ini. Kurang lebih ada kenaikan 150% dibanding bulan-bulan sebelumnya. Ini kenaikan penjualan di wilayah Dawarblandong saja,” ungkapnya.

David mengamini bahwa peningkatan penjualan motor di daerahnya sangat dipengaruhi melambungnya harga cabai di pasaran. Bahkan, salah satu sales dari dealernya tersebut mampu menembus target penjualan melebihi 20 unit motor dalam satu bulan.

“Rata-rata motor yang dibeli Scoopy. Dibayar juga kontan semua. Kita sampai kewalahan mengantar bolak balik satu persatu kendaraan matic ini,” tandasnya.

Baca Juga: Soal Bom Bunuh Diri, KPAI Ingatkan Ortu Cegah Informasi Tak Layak Bagi Anak

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan