IDTODAY.CO – Hari ini harga emas antam dijual di level Rp 923.000 per gram. Angka itu naik Rp 6.000 dari posisi harga kemarin. Namun harga emas Antam pernah menyentuh level Rp 1.065.000 per gram. Angka itu merupakan rekor tertinggi harga emas sepanjang masa.

Jika dibandingkan level rekor dengan posisi hari ini, harga emas Antam sudah turun 13,3% atau nilainya berkurang Rp 142.000 per gramnya. Naik turun harga emas Antam tentunya juga dipengaruhi pergerakan harga emas dunia yang juga tidak kalah mengkhawatirkan.

Melansir Kitco, para analis melihat pergerakan harga emas dunia cenderung bergerak di zona level support kritis.

Awal tahun lalu harga emas berada di level US$ 1.912 per ons. Lalu pada Jumat kemarin emas dunia sudah berada di level US$ 1.714n per ons. Itu artinya harga emas sudah turun hampir US$ 200 atau Rp 2,8 juta (kurs Rp 14.000) sejak awal tahun.

Baca Juga: Para Buruh Kecam PKWT, Ini Alasannya

Para analis memperkirakan jika harga emas gagal menahan level US$ 1.725 atau US$ 1.700 minggu depan, aksi jual mungkin belum berakhir.

“Emas menembus posisi terendah baru-baru ini dan semua rata-rata mingguan. Kita bisa menguji US$ 1.700 minggu depan,” kata ahli strategi pasar senior LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss.

Pemicu penurunan utama emas adalah meningkatnya imbal hasil Treasury AS 10-tahun, yang mencapai level tertinggi dalam satu tahun yakni 1,6% dan peningkatan nilai dolar AS.

Direktur Perdagangan Global Kitco Metals Peter Hug mengatakan aksi jual hari Jumat juga didorong oleh penjualan teknis setelah logam mulia jatuh di bawah rata-rata pergerakan dalam 200 hari terakhir.

Baca Juga: Tata Cara Klaim Token Listrik Gratis

“Ketika kami berbicara Jumat lalu, kami memperkirakan penguatan harga emas. Tetapi ketika mencapai US$ 1.817 pada hari Senin, imbal hasil 10-tahun berada di sekitar kisaran 1,20%,” tuturnya.

Para investor dunia juga cenderung mulai keluar dari portofolio investasi bersifat ekuitas dan masuk ke uang tunai. Hal itu juga tentu berdampak buruk terhadap emas.

“Dalam konteks pasar ekuitas, mereka mulai mengambil risiko dengan imbal hasil yang lebih tinggi. Beberapa orang keluar dari pasar ekuitas dan beralih ke uang tunai. Inilah mengapa ada pelemahan dalam komoditas (harga emas),” katanya.

Baca Juga: Kapolsek Wanita Termuda dan Cantik Ini Bakalan Kamu Kepoin, Simak Yuk Beritanya!

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan