IDTODAY.CO – Anggota DPR RI Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin menanggapi perizinan stok beras berdasarkan skenario optimis, moderat, dan pesimistis yang disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Andi  mengatakan bahwa kementerian terkait harus memperhatikan pola distribusi untuk menjaga keseimbangan stock antara kota besar dan pedesaan dan antara pulau Jawa dan pulau Jawa demi menjaga stabilitas.

“Saya menghargai Bapak Mentan yang telah menyetujui 11 komoditas pangan nasional selama wabah Covid-19. Namun perlu diperhatikan pemerintah, saat ini peternak ayam banyak mengundang kebangkrutan, harga gula dan bawang putih menjadi polemik, ”urai Akmal, sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id (28/4).

Politisi PKS ini mempertanyakan stabilitas harga gula pasir, daging sapi dan bawang putih yang terus menjadi komoditas yang terus bermasalah. Beda dengan harga komoditas utama seperti beras, jagung, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, telur ayam, dan minyak goreng yng tetap stabil.

Andi menegaskan bahwa keterlambatan proses distribusi sangat berpengaruh pada kestabilan harga komoditas tersebut

“Saat ini layanan logistik memiliki keterlambatan yang signifikan. Berbagai barang pengiriman barang telah dihapus. Ini merupakan tanda logistik di lapangan yang terkait distribusi ini, ”urainya.

Baca Juga:  Komisi III DPR: Jokowi Harus Perintahkan Tim Pemburu Koruptor Segera Tangkap Djoko Tjandra

 lanjut dia mempertanyakan kendala yang dialami selama distribusi. Padahal menurutnya, kendaraan pengangkut barang tidak lagi terkendala macet, beda dengan tahun sebelumnya.

“Saya berharap distribusi perdagangan ini menjadi lebih baik ke daerah-daerah seluruh Indonesia. Saat ini kendaraan pengangkut barang tidak lagi bersaing dengan kendaraan pengangkut orang. Jadi bila pola distribusi ini masih buruk, akan menjadi preseden yang sangat buruk untuk pengelolaan negara ini,” tandas Andi.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan