IDTODAY.CO – Nilai tukar rupiah yang kian melemah di tengah mewabahnya virus Corona semakin membuat rakyat Indonesia khawatir.

Salah seorang pengamat politik dari universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai bahwa melemahnya rupiah diakibatkan karena perang dagang antara Amerika dan China di samping juga karena pandemik virus Corona.Di sisi internal, Indonesia juga masih mengandalkan impor dibanding ekspor.

Padahal Dengan mewabahnya virus Corona negara-negara membatasi interaksi sehingga menyebabkan ekonomi semakin lesu dan daya beli masyarakat semakin menurun.

Bahkan Ujang memprediksi si kurs rupiah akan menyentuh pada angka 17.000 per dollar Amerika serikat. Maka tidak ayal masyarakat akan semakin gelisah dan khawatir krisis 1998 akan kembali terjadi.

“Kalau ekonomi gonjang-ganjing terus dan masyarakat kelaparan dan tidak ditahan lagi ya sudah (kejadian),” tegasnya. Sebagaimana di kutip dari RMOL.ID (20/03/2020).

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah kecenderungan aparat keamanan yang dalam hal ini adalah tentara. Menurutnya, Jika tentara sudah memihak bahwa kondisi tersebut sangat gawat.

Baca Juga:  MUI Minta Kemenkes Buat Protokol Memandikan Jenazah Corona

Masih menurut Ujang, ada juga faktor lain yang akan mengakibatkan Indonesia kembali seperti pada tahun 1998, yaitu adanya pergeseran elite.

“Kalau ada menteri mundur karena tidak lagi percaya Jokowi, maka kejadian 1998 bisa saja terjadi,” ujarnya. “Namun kalau elithya sudah tersandera dalam artian dukung pemerintah, ya artinya pemerintah masih bisa berjalan. Walaupun kepercayaan publik runtuh,” tutup Ujang.

Sumber: rmol.id
Editor: Ahmad Kamali

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan