IDTODAY.CO – Proses merger tengah resmi dilakukan oleh tiga bank umum syariah anak usaha BUMN yakni PT Bank BNI Syariah, PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri. Sebagaimana tertuang dalam sebuah MoU atau Nota Kesepahaman [Conditional Merger Agreement] antara ketiga bank dan induk usahanya masing-masing.

“MoU diteken, ketiga bank syariah tersebut nantinya akan menjalani proses penggabungan,” ungkap sumber yang mengetahui penandatanganan tersebut sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (12/10)

Baca Juga:  Bertemu Menlu Wang Yi, Luhut Akan Percepat Proyek BRI dan Beli Lebih Banyak Vaksin dari China

“Nanti akan ada keterangan resmi,” tuturnya kemudian.

Dengan demikian, maka aset dari ketiga bank syariah tersebut melesat. Untuk diketahui, per Agustus 2020, Bank Syariah Mandiri mencatatkan aset Rp 112,1 triliun, BNI Syariah Rp 49,97 triliun, dan BRI Syariah Rp 51,8 triliun.

MoU tersebut merupakan permulaan dari upaya penggabungan yang akan menjadi sejarah perbankan syariah Indonesia.

Baca Juga:  Bertemu Menlu Wang Yi, Luhut Akan Percepat Proyek BRI dan Beli Lebih Banyak Vaksin dari China

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memang berambisi untuk menggabungkan bank syariah milik bank pelat merah. Bank hasil merger ini akan di bawah koordinasi himpunan bank milik negara (Himbara).


Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Hery Gunardi menilai potensi perbankan syariah di Indonesia masih sangat besar.

Bahkan, Hery mana Jelaskan bahwa bank syariah sangat reliance saat pandemi covid-19. “Dan ini tunjukkan, bahwa merger ini tujuannya untuk optimalkan bank syariah di bawah koordinasi himbara dan ini tujuannya baik, mudah-mudahan berjalan lancar,” terang Hery.[cnbcindonesia/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan