Menagih Janji Jokowi Turunkan Harga BBM

Ilustrasi (Foto: /MI/Atet Dwi Pramadia)

IDTODAY.CO – Terhitung tepat satu bulan sejak presiden Jokowi minta para menteri untuk mengkaji kemungkinan penurunan BBM. Namun sampai saat ini permintaan tersebut tidak jua terealisasi.

Padahal Pada 18 Maret 2020 lalu presiden Jokowi menegaskan harga BBM bersubsidi maupun non subsidi akan turun seiring dengan merebaknya harga minyak mentah dunia pada level USD 30 per barel.

“Karena itu saya minta kalkulasi dihitung dampak dari penurunan ini pada perekonomian kita terutama BBM, baik BBM subsidi dan nonsubsidi,” kata Jokowi kala itu dalam rapat online.

DPR Minta Turunkan Harga BBM

Baca Juga:  Menohok, Amir Hamzah Sebut Jokowi Diperbudak Taipan

Anggota DPR RI dari Fraksi Gerinda Andre Rosiade mendesak perusahaan untuk menurunkan harga BBM. Sebab harga minyak mentah sudah turun hingga di bawah USD 30 per barel.

Permintaan tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI dengan PT Pertamina (Persero). Pada saat itu Andre menilai masyarakat sudah sangat diberatkan dengan dampak virus Corona. Dia menambahkan, tak masalah jika dengan penurunan ini perusahaan akan merugi tiga bulan saja karena pemerintah sudah menganggarkan dana untuk penanganan virus corona hingga Rp 405 triliun.

“Untuk Pertamina, bagi kami, tidak peduli dengan penurunan harga minyak dunia sudah di bahwa USD 30 per barel, seharusnya Ibu segera bicara dengan Menteri ESDM supaya bisa turunkan harga BBM,” urainya kemarin sebagaimana dikutip dari Kumparan.com (17/4/2020)

Permintaan serupa juga disampaikan oleh anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Primus Yustisio, karena menurutnya,  produk yang saat ini dijual di SPBU masih mengacu pada harga minyak mentah dunia saat USD 70 per barel.

Kalkulasi Keekonomian

Sebelumnya, mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini melakukan perhitungan secara keekonomian.

Baca Juga:  Politikus Partai Demokrat Ini Sebut Video Jokowi Marah-Marah Bisa Jadi Pengalihan Isu

Rudi berpendapat, harga keekonomian BBM Premium sekarang Rp 8.400 per liter merupakan harga saat minyak mentah periode tahun 2012.  Sekarang harganya sekitar Rp 4.800 hingga Rp 5.000 per liter

Saat ini kondisinya jauh berbeda. Pada tahun 2012 lalu, harga minyak mentah diasumsikan berada di level USD 105 per barel, dengan kondisi nilai tukar rupiah masih kuat di level Rp 10.000 per dolar Amerika Serikat

“Jadi Rp 8.400 x Rp 15.000 / Rp 10.000 × USD 40 / USD 105 = Rp 4.800. Itu semua sudah termasuk PPn dan keuntungan Pertamina 10 persen,” jelasnya.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan