IDTODAY.CO – Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak selalu memiliki dampak buruk. Bahkan masih ada peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia.

Dikutip dari detikfinance (19/03/2020). Ketua Umum Harian Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Indonesia (Aseibsindo), Hendra Juwono mengatakan bahwa melambungnya nilai tukar dollar AS terhadap rupiah memang bisa menjadi peluang untuk meningkatkan kinerja ekspor. Akan tetapi hal ini terganggu dengan mewabahnya virus coroan.

Baca Juga:  Krisis 1998 Akan Kembali Terulang Jika Ekonomi Gonjang Ganjing Dan Rakyat Kelaparan

“Selalu ada peluang (ekspor) kalau dolar naik. Cuma masalahnya sekarang karena virus corona ini,” kata Hendra kepada Detik.com, Kamis (19/3/2020).

Dalam kondisi seperti ini, terang Hendra eksportir sulit mendapatkan kapal. Banyak pelabuhan-pelabuhan yang menunda keberangkatan kapal.

“Agak sulit mendapatkan kapal dan kapalnya pun jarang sekarang. Banyak pelabuhan-pelabuhan yang penerimaannya agak terlambat, jadi pengapalan pasti terlambat,” ucapnya.

Baca Juga:  Akhirnya Rupiah Menjadi Mata Uang Paling Tak Berdaya di Asia

Di Indonesia sendiri sebenarnya memiliki sejumlah komoditas ekspor non migas yang bisa digenjot. Dari buah-buahan seperti manggis, pisang, hingga nanas. Manggis saja, kata Hendra, pihaknya bisa ekspor sampai 50 kontainer per minggu.

“Manggis, pisang, nanas, lumayan besar. Kalau manggis lumayan besar 40-50 kontainer per minggu ke China. Tapi karena sekarang China lagi ngadepin corona di tutup. Ada sebagian pelabuhan, sebagian kota tuh transportasinya antara kota susah,” sebutnya.

Tetapi, lanjut Hendra, hal itu terganggu oleh semakin merebaknya virus corona. Mengingat hampir semua negara telah terdampak virus ini.

“Nggak juga (hanya ekspor ke China). Ada yang ke Eropa, tapi Eropa kan juga ngalami yang sama,” jelasnya.

Sumber: detik.com
Editor: Ahmad Kamali

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan