Papua Disebut Sukses Kendalikan Covid-19

Ilustrasi pemakaman pasien Corona di Jayapura, Papua. (Foto: VIVAnews/Aman Hasibuan)

IDTODAY.CO – Provinsi Papua dan kabupaten di sekitarnya termasuk yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Sejak wabah ini masuk ke Tanah Air, Papua termasuk mendapatkan kasus positif. Awal Juni 2020, Papua sempat berada di posisi ke-12 dari 34 provinsi yang terjangkit.

Tapi memasuki pekan kedua Juni, kondisinya disebut mulai membaik. Angka-angka positif baru mulai terjadi penurunan.

“Bahkan pada 15 Juni membukukan nol kasus. Reproduksi efektif penyakit (R-nought atau Rt) sudah di bawah 1 atau di sekitar 1,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Provinsi Papua, dr Aaron Rumainum, dalam keterangan persnya, Senin 22 Juni 2020.

Menurutnya, provinsi Papua termasuk yang paling berhasil dalam pencegahan penularan Covid-19 saat ini. Jika diukur dari angka kematian juga, maka menurutnya Papua terbilang sangat berhasil menghindari wabah ini menjadi bencana yang lebih besar.

“Anggapan bahwa kedua provinsi itu tertinggal dalam fasilitas kesehatan dan tenaga medis untuk penanggulangan pandemi itu, terbantahkan oleh fakta bahwa korban meninggal di sana relatif kecil dibanding banyak daerah lain di tanah air,” katanya.

Baca Juga:  Seorang Relawan Uji Vaksin Corona di Brasil Meninggal Dunia, PAN: Harus Hati-Hati

Saat ini, Papua tercatat ada 1.249 pasien positif Covid-19. Sebagian besar ada di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Yang meninggal adalah 15 orang atau 1,2 persen. Angka ini, jelasnya, jauh di bawah angka kematian nasional yakni sebesar 6 persen. Pasien yang sembuh tercatat 191 orang atau 15 persen. Walau masih rendah, tapi menurutnya karena Papua baru mengalami puncak pandemi pada akhir April hingga awal Mei.

Dijelaskannya, fasilitas kesehatan di Provinsi Papua bisa mengakomodir pasien positif Covid-19 pada level sekarang. Saat ini, kata dia, ada 795 pasien covid yang tersebar di 29 kabupaten dan kota. Namun masih bisa ditangani dengan isolasi oleh pihak rumah sakit. Ada juga yang tertampung di hotel, atau isolasi mandiri. Ada 16 RS rujukan, serta ada 45 lainnya yang siap memberikan pelayanan.

“RS Daerah Abepura, yang menyediakan 150 bed untuk pasien Covid-19 menjadi RS rujukan utamanya. Rumah Sakit Freeport, di Kompleks Industri Pertambangan Freeport di Tembagapura, Kabupaten Mimika, turut membantu pemeriksaan spesimen pasien dengan PCR, dengan kapasitas 200 spesimen per hari,” katanya.

Penyebaran Covid-19 selain di Jayapura, Kabupaten Mimika juga terbilang banyak. Sebagian besarnya dirawat di RS Freeport Tembagapura. Saat ini, katanya, ada 140 dirawat dan 90 sembuh. Ada tiga kematian.

“Bila terjadi situasi darurat Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Papua pun telah menyiapkan dua hotel, yakni Hotel Mampagco dan Hotel Sahid Entrop untuk mengisolasi PDP (pasien dalam pengawasan) dan pasien terkonfirmasi positif dengan gejala ringan sampai sedang,” katanya.

Dia mengatakan, hotel tersebut sempat dimanfaatkan saat terjadi ledakan 107 dinyatakan positif dalam sehari, pada akhir Mei. Namun memasuki Juni, situasi sudah melandai.

Dia menjelaskan, penyebaran sempat berlangsung dengan cepat. Hanya enam minggu, ada 538 kasus. Pelaksanaan PSBB juga tetap menambah kasus menjadi 862, hingga puncaknya pada awal Juni. Hingga kemudian diberlakukan oleh Gubernur Lukas Enembe, dengan pengaturan sosial daerah yang diperketat. Keputusan itu terbilang sukses. Karena protokol kesehatan yang dikedepankan.

Baca Juga:  Bagaimana Kalau Jokowi Minggir Saja Dulu untuk Sementara?

“Hasilnya, penularan pun melandai. R-nouth menyusut ke 1,2 persen. Dari kantor gubernur terdengar aba-aba baru: tracing dan testing yang sudah dilakukan akan makin digencarkan,” katanya.

Saat ini, kata dia, Papua gencar melakukan tracing dan testing secara masif. Peralatan mesin PCR (Polymerase Chain Reaaction) juga sudah ada di Jayapura, diperasiokan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) sebagai organ Pemprov dan Litbangkes sebagai perwakilan instansi pusat. Gugus Tugas Nasional Covid-19 juga mengirim perkakas, reagen dan cartridge Rapid Test Molekuler ke daerah pedalaman. Teknisi juga sudah dilatih. Sehingga pengoperasian di daerah-daerah lai seperti Kota Merauke, Biak dan Nabire bisa dilakukan dengan cepat.

“Dari tren yang muncul sampai pertengahan Juni tampaknya warga Papua punya harapan untuk dapat melangkah dalam tahap transisi menuju new normal dalam situasi yang lebih aman. Rt sudah menurun, penularan sudah melandai. Salah satu prestasi yang bisa diketengahkan dari Propinsi Papua ini adalah kemampuannya menekan angka kematian Covid-19,” jelasnya.

Sumber: vivanews.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan