IDTODAY.CO – Kementerian Keuangan memproyeksi konsumsi rumah tangga akan turun menjadi 0% di kuartal II 2020, yang sebelumnya diperkiran tumbuh 3%. Penurunan sejalan dengan rendahnya kegiatan belanja masyarakat akibat pandemi COVID-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, konsumsi masyarakat yang turun menjadi 0% itu juga ditunjukkan dengan laju inflasi yang rendah. Pada Mei 2020 atau saat Idul Fitri, laju inflasi hanya 0,07% (mtm) yang merupakan yang terendah sejak 1978.

Baca Juga:  Dengan Alasan Ba-Bi-Bu, Sri Mulyani Jelaskan Keberpihakan RUU HPP yang Disepakati DPR

“Kami perkirakan kuartal II konsumsi rumah tangga yang tadinya masih bisa tumbuh 3% akan alami pelemahan lebih lanjut di 0%,” kata Sri Mulyani saat rapat virtual dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis (18/6/2020).

Dia merinci, selama kuartal I 2020, konsumsi rumah tangga masih tumbuh 2,84% (yoy). Namun pertumbuhannya melambat, sebab pada periode yang sama tahun lalu, konsumsi rumah tangga mampu tumbuh 5,02% (yoy).

Baca Juga:  Penjelasan Sri Mulyani Tentang Alasan Menaikkan Iuran BPJS Kesehatan

“Karena inflasi tidak jadi salah satu ancaman saat ini, kita berharap Bank Indonesia(BI) bisa berikan kebijakan moneter yang lebih akomodatif. Hari ini BI sudah turunkan 25 bps pada angka 4,25%, tapi inflasi kita masih di sekitar angka 2 bahkan di bawah 3%,” jelasnya.

Dia melanjutkan, pemerintah juga akan terus berupaya agar inflasi bisa kembali stabil. Sehingga momentum pemulihan ekonomi juga bisa cepat dilakukan.

Baca Juga:  Stafsus Sri Mulyani: Aset Negara Capai Rp 11.000 T, Dua Kali Utang Pemerintah

“Oleh karena itu cara agar kita bisa mengembalikan inflasi ke kuartal selanjutnya akan jadi salah satu bagian terpenting dalam skenario pemulihan ekonomi 2020, yang kita harapkan momentumnya diakselerasi di tahun 2021,” tukasnya.

Sumber: sindonews.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan