IDTODAY.CO – Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan bahwa Kartu Pra Kerja belum menimbulkan kerugian negara dan tujuan kajian KPK tentang Kartu Pra Kerja itu bagian dari pencegahan korupsi lembaga antirasuah. Pernyataan tersebut disampaikan ketika rapat dengan DPR.

“Apa yang kami lakukan dalam rangka melakukan pencegahan korupsi akan lebih baik kita menyelamatkan uang negara daripada kita menangkap seseorang tapi uangnya sudah hilang lebih dahulu,” kata Firli beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Saksi Kasus Bupati Puput Tantriana, KPK Panggil 6 Orang Termasuk Ketua Komisi III DPRD Probolinggo Supoyo

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi III DPR RI Sari Yuliati memberikan apresiasi terhadap langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mendahulukan pencegahan korupsi demi penyelamatan uang negara.

Hal tersebut lantaran penyelamatan uang negara dianggap lebih penting ketimbang menangkap orang yang baru terduga melakukan korupsi tapi belum bisa dibuktikan.

Menurutnya, hal tersebut mengidentifikasikan dengan New KPK dengan paradigma baru di era new normal.

Baca Juga:  Serang KPK Habis-habisan, Novel Baswedan Ungkap Borok Firli Bahuri

“Saya sebut KPK ini New KPK, New Paradigma di era new normal. Lebih baik menyelamatkan uang begara daripada menangkap seseorang tetapi uangnya sudah hilang merupakan sebuah terobosan yang revolusioner di KPK” kata Sari Yulianti dalam keterangannya, sebagaimana dikutip dari Rmol.id, Kamis (26/6).

Lebih lanjut, Sari menegaskan bahwa terdapat tiga strategi jitu yang bisa sa berdampak positif pada kinerja KPK. Namun demikian, strategi tersebut tidak boleh hanya menyasar pejabat negara namun juga harus melibatkan masyarakat umum.

“New KPK ini mempunyai 3 strategi pendekatan yaitu pendekatan pendidikan masyarakat, pendekatan pencegahan dan pendekatan penindakan yang saya yakini akan memberi dampak positif menekan angka korupsi, bukan hanya kepada pejabat negara tetapi juga masyarakat,” tuturnya.[brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan