Aliran Garis Keras Iran: Serangan ke AS Harus Menghancurkan Fasilitas dan Banyak Korban Jiwa

Iran mengajak dunia Islam bersatu mengatasi masalah yang mendera Bendera Iran( Foto: Tehran Times )

IDTODAY.CO – Surat kabar garis keras mendorong Teheran untuk membalas pembunuhan tersebut dengan menyerang langsung Kota Haifa, Israel. Akan tetapi, tuntutan tersebut direspon dengan”elegan” oleh Penasihat pemimpin tertinggi Iran.

Menurutnya, respons negaranya atas pembunuhan ilmuwan nuklir akan dilakukan dengan ‘penuh perhitungan dan menentukan’.

Pernyataan tersebut disampaikan ketua Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Iran Kamal Kharrazi dalam pernyataannya, Senin (30/11).

“Tak diragukan lagi, Iran akan memberikan jawaban yang penuh perhitungan dan menentukan pada penjahat yang mengambil martir Mohsen Fakhrizadeh dari bangsa Iran,” katanya sebagaimana dikutip dari sebagaimana dikutip dari Republika.co.id.

Surat kabar garis keras Iran mendorong pemerintah membalas kematian Fakhrizadeh. Koran Kayhan yang pemimpin redaksinya ditunjuk Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, menyarankan jika terbukti Israel yang melakukan pembunuhan itu maka Iran harus menyerang kota pelabuhan Haifa.

Baca Juga:  Masuki Pulau Sengketa di Laut China Selatan, China Usir Kapal Perusak AS

“Serangan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga selain menghancurkan fasilitas, juga harus menimbulkan banyak korban jiwa,” tulis Saadollah Zarei dalam kolom opini.

Saadollah Zarei mengatakan, pemerintah Iran menyadari kesulitan dari aspek militer dan politik untuk menyerang Israel. Serangan semacam itu akan menyulitkan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk menurunkan ketegangan dengan Teheran setelah dilantik 20 Januari mendatang.

Sebagaimana diketahui, kebijakan Donald Trump mengeluarkan AS dari kesepakatan nuklir Iran atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) dan menerapkan kembali berbagai sanksi ekonomi menjadi penyebab utama ketegangan antara AS dan Teheran makin memburuk.

Tak tinggal diam, Teheran membalas AS dengan melanggar poin-poin dalam kesepakatan JCPOA. Terkait hal tersebut, Biden berjanji akan membawa AS kembali ke kesepakatan nuklir tersebut apabila Iran memenuhi kembali persyaratan dalam JCPOA.

Diberitakan sebelumnya, Negara Barat dan Israel sudah lama mencurigai Fakhrizadeh sebagai otak di balik program senjata nuklir Iran. Fisikawan tersebut dibunuh sekelompok orang bersenjata di jalan tol dekat Teheran pada Sabtu (28/11) lalu.

Baca Juga:  Turki Tuding AS Langgar Hukum Domestik Soal F-35

Pemerintah Iran yang dikuasai ulama dan militer menuduh musuh lama mereka, Israel, sebagai dalang pembunuhan tersebut. Sejak 2010 Iran menuduh Israel atas pembunuhan beberapa ilmuwan mereka.

Akan tetapi, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak mengomentari pembunuhan Fakhrizadeh. Sabtu lalu Menteri Kabinet Israel Tzachi Hanegbi mengaku tidak mengetahui siapa yang melakukan pembunuhan tersebut.[republika/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan