IDTODAY.CO – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa dirinya memahami perasaan umat Islam di seluruh dunia yang marah terkait ditampilkannya kartun Nabi Muhammad SAW oleh seorang guru bernama Samuel Paty.

Samuel Paty kemudian dipenggal oleh pemuda berusia 18 tahun asal Chechnya. Namun Emmanuel Macron mengatakan bahwa dirinya tidak bisa memberikan toleransi terhadap aksi kekerasan di negaranya.

Ia lantas menegaskan, akan terus mendukung kebebasan berpendapat seluruh warganya.

“Saya akan selalu membela kebebasan di negara saya untuk menulis, berpikir, menggambar,” kata Macron. sebagaimana dikutip dari kumparan (01/11/2020).

Ia juga menegaskan bahwa Prancis tidak akan mundur dalam menghadapi kekerasan. Meski begitu, Macron tidak menjelaskan soal alasannya membiarkan kartun (Nabi Muhammad) yang dinilai umat Muslim sebagai penghinaan.

“Peran saya adalah menenangkan segalanya, itulah yang saya lakukan, tetapi pada saat yang sama, melindungi hak-hak ini,” tutur dia.[kumparan/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan