IDTOPIK.COM – Para ilmuwan Amerika serikat Tengah berupaya untuk membuat redup matahari. Mereka telah melakukan penelitian bernilai ratusan juta dolar untuk merealisasikan agenda tersebut.

Dalam sebuah laporan, mereka mengajukan pendanaan yang sangat fantastis untuk jangka 5 tahun kedepan. Jumlahnya mencapai $ 100 juta hingga $ 200 juta. .

Penelitian tersebut akan berfokus pada upaya menelusuri kelayakan intervensi untuk meredupkan matahari, resiko konsekuensi berbahaya yang tidak diinginkan dan bagaimana teknologi tersebut dapat diatur dengan cara yang etis.

Namun demikian,  pengurangan emisi bahan bakar fosil tetap menjadi tindakan paling mendesak dan penting untuk mengatasi krisis iklim . Namun, lambannya sejumlah negara mengatasi perubahan iklim membuat beberapa ilmuwan menawarkan opsi lain untuk mengatasinya. Demikian ungkap salah seorang Profesor National Academies of Sciences (NAS),

Baca Juga: Temukan Koin Kuno dari Abad ke 2 SM, Seorang Pensiunan Polisi Kaya Mendadak

“Mengingat urgensi krisis iklim, rekayasa geo surya perlu dipelajari lebih lanjut,” kata Prof Marcia McNutt, presiden akademi tersebut seperti dikutip The Guardian yang dikutip dari Sindonews (21/4/21).

Menurutnya, seperti halnya kemajuan di bidang kecerdasan buatan atau rekayasa genetika, sains juga perlu melibatkan publik untuk bertanya, haruskah kita melakukan peredupan sinar matahari atau rekayasa geo surya?

“Program penelitian geoengineering surya AS harus membantu masyarakat membuat keputusan yang lebih tepat,” kata Prof Chris Field dari Universitas Stanford, yang merupakan ketua komite yang menulis laporan tersebut.

Investasi awal untuk program penelitian rekayasa geo surya ini berada dalam kisaran total $ 100-200 juta selama lima tahun. Dikatakannya, program tersebut akan menjadi bagian kecil dari anggaran AS untuk penelitian perubahan iklim .

Field begitu ambisius sehingga berpendapat bahwa rekayasa geo surya tidak boleh dipertimbangkan lebih lanjut, atau menyimpulkan bahwa hal itu memerlukan upaya tambahan.

Di satu sisi, Silvia Ribeiro, direktur grup kampanye ETC Amerika Latin jelaskan bahwa rekayasa biasanya sangat beresiko yang bisa menimbulkan dampak luar biasa terhadap perubahan iklim.

Dia menegaskan, adanya cacat dalam laporan yang meminta lebih banyak penelitian tentang teknologi tidak dapat diterima.

“Solar geoengineering adalah proposal teknologi yang sangat berisiko dan tidak adil. Laporan yang meminta lebih banyak penelitian tentang teknologi yang tidak kita inginkan pada dasarnya cacat,” tegas Silvia Ribeiro.

Baca Juga: Potret Cantik Amman, Ibu Kota Muslim Tertua di Dunia

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan