Israel Datangkan Kapal Perang Tercanggih untuk Jaga Ladang Gas Dari Serangan Hizbullah

Korvet Saar-6, kapal perang yang dijuluki “Perisai”, berlayar di dekat pengeboran gas alam Leviathan setelah upacara penyambutan oleh angkatan laut Israel untuk menandai kedatangan kapal perang tersebut, di Laut Mediterania di lepas pantai Haifa, utara. Israel 1 Desember 2020.(Foto: REUTERS / Ilan Rosenberg)

IDTODAY.CO – Israel telah menerima Kapal buatan Jerman yang dijuluki “Shield (Perisai)” dan digambarkan sebagai benteng untuk rig gas Mediterania yang rentan konflik.

kapal perang tercanggih itu diterima pada Rabu ketika perseteruan dengan Iran memanas terkait pembunuhan ilmuwan nuklir top Teheran; Mohsen Fakhrizadeh.

Korvet Saar-6 yang berlabuh di pelabuhan Haifa, dan tiga dari model yang sama menyusul tahun depan, akan menambah jumlah kapal rudal menjadi 15 unit yang dikerahkan oleh Angkatan Laut Israel yang, meski kecil, melakukan misi sejauh Laut Merah dan Teluk.

Tidak seperti model kapal rudal Israel sebelumnya, Saar-6 akan dilengkapi dengan pencegahan elektronik untuk rudal jelajah, yang memiliki lintasan datar, dan versi maritim dari sistem Iron Dome untuk menembak jatuh roket sudut tinggi.

Baca Juga:  Israel Blokade Total Jalur Gaza, Tak Ada Listrik, Air dan Makanan bagi Rakyat Palestina

Ini, kata seorang perwira senior Angkatan Laut Israel, adalah tindakan pencegahan terhadap rudal jelajah Yakhont yang dirancang Soviet dan roket Khalij Fars buatan Iran yang diyakini Israel berada di gudang senjata Hizbullah

Sementara itu, Presiden Israel Reuven Rivlin pada upacara penerimaan kapal di sebuah pelabuhan di Haifa mengatakan, Israel juga ingin melindungi ladang gas alam lepas pantai yang dekat dengan Lebanon, musuh lama yang sejauh ini telah mengadakan pembicaraan perbatasan maritim yang dimediasi Amerika Serikat (AS) tanpa hasil.

Baca Juga:  Hizbullah Siapkan Balasan Pada Israel, Sediakan Rudal Dua Kali Lipat

“Penemuan ladang gas di lepas pantai Israel yang disambut baik membuat perlu untuk membuat rencana yang akan memberikan amplop pelindung,” kata Reuven sebagimana dikutip dari SINDOnews (3/2)

Angkatan Laut Israel melihat ancaman terhadap rig gas dari gerilyawan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, terutama setelah Teheran bersumpah untuk membalas dendam terhadap pembunuhan arsitek nuklir Mohsen Fakhrizadeh pada hari Jumat, yang dituduhkannya pada Israel.

“Iran sedang mencari target ‘prestise’ seperti ini, yang dapat dihantam dengan sedikit korban, yang berarti—mereka mungkin berharap—lebih sedikit kemungkinan eskalasi,” kata seorang pejabat keamanan Israel kepada Reuters, yang dilansir Kamis (3/12/2020). Pertanyaannya adalah apakah Hizbullah akan menyerang sekarang.

Baca Juga:  Diduga Terpapar Virus Corona, 1.262 Tentara Israel Dikarantina

Meskipun Hizbullah sebelumnya telah mengancam pabrik gas, namun menyatakan bahwa menanggapi kematian Fakhrizadeh ada di tangan Iran. Beirut telah mendesak semua pihak untuk menahan diri.

“Serangan Fakhrizadeh mungkin telah diatur waktunya untuk mempersempit risiko tanggapan ofensif Iran yang signifikan dalam waktu dekat, mengingat kekhawatiran di Teheran akan reaksi berlebihan ofensif yang parah di pihak pemerintahan Trump, dan keinginan Iran untuk memfasilitasi dimulainya kembali kontak dengan administrasi Biden,” tulis Amos Yadlin dan Assaf Orion dari Institut Studi Keamanan Nasional Universitas Tel Aviv.[sindonews/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan