Jadi Pusat Perekonomian Israel, Iran Ancam Serang Haifa

AS dukung Israel membela diri setelah Iran mengancam akan menyerang kota Haifa. (Foto/israelnationalnews)

IDTODAY.CO – Sebuah surat kabar Iran mendesak pemerintah untuk menyerang Haifa jika Israel terbukti berada di balik pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh. Pembahasan soal penyerangan ke salah satu kota zionis tersebut merupakan kesekian kalinya.

Di mata rezim Iran, kota Haifa adalah target utama karena signifikansi ekonominya dan kedekatannya dengan Lebanon. Demikian penjelasan para pakar meskipun Haifa hanya kota terbesar ketiga di Israel.

Saeed Ghasseminejad, penasihat senior Iran di lembaga think tank Foundation for Defense of Democracies (FDD) yang berbasis di Washington mengatakan, “Teheran percaya Haifa adalah pusat bisnis paling kritis di Israel,” katanya sebagaimana dikutip dari SINDOnews (2/12)

Pada Desember 2014, Kantor berita Tasnim, yang dekat dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, menerbitkan sebuah artikel yang menyoroti pentingnya ekonomi kota Haifa.

Artikel itu menulis, Haifa adalah kota terpenting Israel. “Kota itu telah dijuluki sebagai jantung ekonomi rezim Israel,” bunyi penggalan artikel tersebut.

Baca Juga:  Penyebab Perang Palestina vs Israel Pecah, Pengamat Beberkan Faktor-faktor Kemarahan Kelompok Hamas

Artikel berjudul “Five vital arteries of Israel in Haifa that are within the range of Hezbollah’s Iranian missiles (Lima arteri vital Israel di Haifa yang berada dalam jangkauan rudal Hizbullah Iran),” mencantumkan lima situs di kota sebagai target utama; pelabuhan Haifa, kompleks petrokimia, perusahaan listrik, Matam Hi- Tech and Business Park, dan jaringan kereta api.

Haifa dikenal sebagai kota paling beragam secara etnis di Israel dengan populasi campuran Yahudi-Arab. Namun, karakteristik kota yang paling penting bagi rezim Iran adalah fasilitas industri petrokimia yang besar, sebagaimana disebutkan pakar Israel, Dan Arbell.

“Jika fasilitas dihantam, hal itu dapat menyebabkan banyak korban akibat penyebaran bahan kimia, asap, dan bahan beracun di udara,” kata Arbell, seorang pakar di Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) kepada Al Arabiya English, Selasa (1/12/2020).

Kedekatan dengan Lebanon juga menjadi “daya tarik” bagi Iran untuk menjadikan kota tersebut sebagai sasaran penyerangan.

Hizbullah, organisasi proksi utama Iran yang terletak di tetangga Israel; Lebanon, menyerang Haifa pada tahun 2006 dengan serangan roket yang menewaskan delapan orang.

Sepuluh tahun kemudian, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menyarankan untuk menyerang Haifa lagi, khususnya terhadap simpanan amonium nitratnya.

Menurut mantan Kolonel Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Miri Eisin, dalam wawancara dengan Al Arabiya English, Haifa, yang terletak di utara Israel, lebih dekat ke Lebanon dan oleh karena itu dipandang lebih rentan oleh Iran dan Hizbullah daripada kota-kota besar di Israel tengah atau selatan.

“Kemampuan Hizbullah yang dirasakan dengan rudal dan sistem pemandu yang tepat—semua dipasok oleh Iran—akan lebih efektif melawan lokasi utara di Israel,” kata Eisin.

Baca Juga:  Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang Dua Hari

Ghasseminejad mengatakan kedekatan Haifa dengan Lebanon-lah yang membuatnya lebih praktis bagi Iran atau wakilnya; Hizbullah, untuk melakukan serangan rudal terhadapnya.

“Kami tahu ketika jarak dari target meningkat, rudal buatan Iran menjadi kurang dapat diandalkan,” kata Ghasseminejad dalam wawancara dengan Al Arabiya English.

Haifa sebagai salah satu kota besar dengan kerentanan yang cukup tinggi terus mendapat ancaman serangan dari musuh-musuh Iran.

Terbaru, ancaman terhadap Haifa datang dari surat kabar garis keras Iran; Kayhan, yang dikelola oleh Hossein Shariatmadari, perwakilan dari Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Surat kabar itu menerbitkan opini pada hari Minggu mengatakan menyerang Haifa akan menghancurkan fasilitas sekaligus dan menyebabkan banyak korban jiwa. Mereka mendesak Iran menyerang Haifa jika terbukti Israel berperan dalam membunuh ilmuwan nuklir Iran terkemuka Mohsen Fakhrizadeh. [sindonews/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan