IDTODAY.CO – Militer Amerika Serikat (AS) pada hari Senin mengakui telah bersiap untuk menarik dan memindahkan hampir semua tentara Amerika dari negara itu ke bagian lain Afrika. Merekapun telah memindahkan kapal induk USS Nimitz ke lepas pantai Somalia.

“Nimitz Carrier Strike Group (Kelompok Tempur Kapal Induk Nimitz) sejak 21 Desember telah memberikan dukungan operasional dan udara dekat kepada Joint Task Force—Quartz, kelompok yang bertanggung jawab atas reposisi pasukan dari Somalia ke lokasi Afrika timur lainnya,” kata Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The Hill, Selasa (29/12/2020). Sebagaimana dikutip dari Sindonews.

Kelompok Tempur Kapal Induk—yang mencakup lebih dari 80 pesawat tempur, dua kapal penjelajah berpeluru kendali, dan kapal perusak berpeluru kendali—dikirim sebagai tambahan ke unit ekspedisi Marinir yang terdiri dari hampir 5.000 pelaut dan Marinir.

USNI News pertama kali melaporkan awal bulan ini bahwa USS Nimitz dikirim ke wilayah tersebut.

Peningkatan kehadiran pasukan di perairan sekitar Somalia terjadi setelah pemerintahan Donald Trump awal bulan ini memerintahkan penarikan sebagian besar dari sekitar 700 anggota layanan militer yang ditempatkan di negara itu pada akhir Januari.

Pasukan AS telah ditempatkan di negara itu selama lebih dari 10 tahun untuk membantu pasukan lokal menumpas kelompok ekstremis termasuk afiliasi al-Qaeda; al-Shabaab, dan baru-baru ini militan ISIS di wilayah tersebut. Pasukan Amerika telah melatih dan membantu pasukan keamanan lokal dan juga melakukan serangan udara.

Baca Juga:  Unjuk Kekuatan pada Iran, Kapal Selam Nuklir AS Muncul ke Permukaan

Kepala Komando Afrika-AS Jenderal Stephen Townsend menegaskan bahwa pasukan kecil Amerika Serikat tetap akan mengisi posisi yang ditinggalkan. Dia mengatakan, awal bulan ini bahwa Amerika Serikat tidak menarik atau melepaskan diri dari Afrika Timur.

“Washington tetap berkomitmen untuk membantu mitra Afrika kami membangun masa depan yang lebih aman,” katanya.

“Pasukan Amerika tetap mampu menyerang al-Shabaab pada waktu dan tempat yang kami pilih—mereka tidak boleh menguji kami,” demikian pernyataan Jenderal tersebut.[sindonews/brz/nu]

Baca Juga:  Peran AS-Inggris di Balik Gagalnya Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan