Komisi Eropa menangguhkan pengiriman 10 juta masker dari China ke negara-negara anggota Uni Eropa dan Inggris. Langkah tersebut diambil setelah dua negara Eropa menguruh soal kualitas buruk dari masker yang mereka terima.

Masker-masker tersebut diketahui dibeli oleh Eropa dari penyedia China melalui dana Uni Eropa.

Masker yang diberi tersebut rencananya akan didistribusikan melalui beberapa tahapan selama enam minggu ke depan.

Pengiriman masker ini ditujukan bagi petugas kesehatan dan merupakan bagian dari upaya Eropa memerang pandemi virus corona atau Covid-19.

Pengiriman gelombang pertama masker dari China itu telah dilakukan. Sebanyak 1,5 juta masker dikirim ke 17 dari 27 negara anggota Uni Eropa plus Inggris.

Namun, tidak lama setelah menerima masker tersebut, Menteri Kesehatan Polandia Lukasz Szumowski mengatakan bahwa 600 ribu masker yang diterima pihaknya tidak memiliki sertifikat Eropa dan gagal memenuhi standar medis yang diperlukan.

Baca Juga:  Berhasil Hancurkan Armenia, Eropa Ketakutan Hadapi Drone Turki dan Azerbaijan

Keluhan yang sama muncul dari Belanda.

Keluhan itu membuat Komisi Eropa menunda pengiriman lanjutan masker dari China.

“Kami telah memutuskan untuk menunda pengiriman masker ini di masa depan,” kata Komi juru bicara Komisi Eropa Stefan De Keersmaecker.

“Kami kemudian akan melihat tindakan apa yang perlu diambil jika memang ada masalah kualitas dengan masker ini,” sambungnya, seperti dikabarkan Al Jazeera (Kamis, 14/5).

Baca Juga:  Massa Pro-Palestina Penuhi Jalanan Kota London

Dia bersikeras bahwa pihaknya telah dengan cermat mengikuti semua langkah kontrol ketika membeli masker dan memverifikasi bahwa masker tersebut dapat digunakan.

“Jika perlu kita tentu saja akan mengambil tindakan hukum yang diperlukan,” kata De Keersmaecker.

Sumber: rmol

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan