PM Modi Datangi Lokasi Bentrokan Dengan Tiongkok, Sebut Militer India Perkasa Di Darat hingga Luar Angkasa

Tentara India dan Tiongkok patroli bersama di Pegunungan Himalaya. (Foto: PTI)

IDTODAY.CO – Perdana Menteri India Narendra Modi mengunjungi lokasi pertikaian antara pasukan India dan pasukan Tiongkok di wilayah perbatasan di pegunungan Himalaya, Jumat (3/7).

Perjalanan tersebut merupakan kali pertama Modi datang ke wilayah Ladakh sejak pasukan India kehilangan 20 tentara dalam bentrokan dengan tentara Tiongkok bulan lalu. Dalam kesempatan tersebut, Modi menegaskan bahwa komitmen negaranya untuk perdamaian tidak boleh dilihat sebagai tanda kelemahan.

Baca Juga:  Skandal Saat Virus Corona, Pastor Digerebek Lagi Ho'oh di Altar Gereja

Saat pidato kepada tentara di dekat Leh, Modi mengatakan, “Hari ini India menjadi lebih kuat, baik dalam kekuatan angkatan laut, udara, ruang angkasa, dan angkatan darat kami. Modernisasi senjata dan peningkatan infrastruktur telah meningkatkan kemampuan pertahanan kami menjadi berlipat ganda,” kata Modi sebagaimana dikutip dari Jpnn.com (4/7/2020).

Disamping itu, India mengklaim pasukan Tiongkok telah melintasi Garis Kendali Aktual, atau garis gencatan senjata yang memisahkan kedua pasukan di wilayah tinggi Ladakh.

Baca Juga:  Luhut Pada Tiongkok: Kau Boleh Investasi Di Negeriku, tapi Kita Tak Pernah Diskusi Soal Teritori Integritas

Demikian juga bentrokan yang terjadi pada 15 Juni 2020  karena pasukan Tiongkok berusaha membangun pertahanan di sisi India dari perbatasan de facto.

Sedangkan di sisi lain, Tiongkok juga mengklaim seluruh Lembah Galwan, tempat bentrokan terjadi, merupakan wilayahnya dan menyalahkan pasukan garis depan India atas terjadinya bentrokan.

Sementara itu, pada jumpa pers harian di Beijing, Juru bicara Kemlu Tiongkok Zhao Lijian menanggapi pertanyaan tentang kunjungan Modi ke wilayah perbatasan kedua negara. Menurutnya, China dan Tiongkok tetap melakukan komunikasi untuk meredakan ketegangan di antara keduanya melalui jalur diplomatik dan militer.

“Dalam keadaan seperti ini, tidak ada pihak yang mengambil tindakan yang dapat memperumit situasi perbatasan,” pungkasnya.[jpnn/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan