IDTODAY.CO – Ekonomi Singapura mengalami kontraksi 41,2% di kuartal-II 2020 jika dibandingkan dengan kuartal-I 2020 (qtq). Alhasil, secara resmi Singapura terjerembab dalam jurang resesi.

Data tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura, Selasa (13/7/2020) pagi waktu setempat.

Data resesi tersebut ternyata lebih parah daripada hasil survei Reuters yang hanya menunjukkan angka 37,4%.

Sedangkan apabila dikalkulasi antara tahun ke tahun (YoY) PDB anjlok 12,6%. Angka tersebut lebih daripada hasil Survei Bloomberg sebelumnya yang memprediksi kontraksi 11,3%.

Resensi tersebut nampaknya terjadi dikarenakan Singapura memberlakukan semi lockdown, circuit breaker, dari 7 April hingga 1 Juni dalam upaya penanggulangan covid-19. Otomatis kebijakan tersebut sangat mengganggu perekonomian Singapura yang bergantung pada perdagangan.

Bahkan tak tanggung-tanggung ini akan menjadi yang terburuk bagi Singapura sejak merdeka tahun 1965. MTI memperkirakan kontraksi sebesar 7-4% dalam setahun penuh.[brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan