Tentara AS Sebut Kapal Perusak AS Tak Butuh Ijin Melintasi Perairan China

Kapal perang Amerika Serikat, USS John S McCain. (Foto/USNI News)

IDTODAY.CO – Angkatan Laut AS mengonfirmasi keberadaan kapal perusak berpeluru kendali di daerah perairan di dekat pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Selatan. Akan tetapi, mereka sangat menentang narasi berbeda tentang peristiwa tersebut yang disampaikan pihak China.

“(USS John S.) McCain meluncur melewati pulau-pulau yang disengketakan dalam demonstrasi lain tentang kebebasan navigasi laut,” kata Armada ke-7 Angkatan Laut AS yang berbasis di Yokosuka, Jepang sebagaimana dikutip dari Sindonews (23/12).

“(USS John S.) McCain tidak membutuhkan izin untuk pindah atau memberikan peringatan, untuk menunjukkan bahwa jalur yang tidak salah mungkin tidak tunduk pada pembatasan tersebut,” kata juru bicara armada tersebut, Letnan Joe Keiley, seperti dikutip Russia Today, Rabu (23/12/2020).

“Semua interaksi dengan pasukan militer asing konsisten dengan norma-norma internasional dan tidak memengaruhi operasi,” ujarnya

Diberitakan sebelumnya, Juru bicara Komando Teater Selatan PLA, Kolonel Tian Junli mengatakan Militer China melalui aset Angkatan Laut dan Angkatan Udara-nya telah mengusir kapal perang Amerika Serikat (AS) , USS John S. McCain, dari perairan di dekat pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Selatan .

Baca Juga:  Menteri Luar Negeri Temukan Pelanggaran HAM Terjadi Pada ABK WNI Di Kapal China

“Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengusir kapal perusak AS USS John S. McCain setelah masuk tanpa izin ke perairan teritorial China di lepas pantai Kepulauan Nansha di Laut China Selatan,” katanya.

Dia menambahkan bahwa militer China tetap waspada tinggi mengantisipasi setiap kemungkinan manuver dari militer AS.

“PLA menentang tindakan AS yang membahayakan kedaulatan dan keamanan China, serta perdamaian di Laut China Selatan,” ujarnya.

Nansha adalah nama yang diberikan China untuk Kepulauan Spratly, sebuah kepulauan dari pulau-pulau kecil dan terumbu bawah laut yang diklaim oleh banyak negara. Beijing telah membangun pulau-pulau buatan di beberapa terumbu karang dan membangun fasilitas militer untuk mendukung klaim teritorialnya.[sindonews/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan