IDTODAY.CO – Rencana Israel untuk melakukan aneksasi sebagian Tepi Barat mendapatkan penolakan dari Jordania. Bahkan, Amman telah menyampaikan penolakannya tersebut kepada negara-negara Eropa, Palestina dan Amerika serikat karena dianggap merenggut kedaulatan suatu negara.

Sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan akan melakukan aneksasi terhadap sebagian kecil semua pemukiman dan lembah Jordan. menanggapi hal tersebut dan ia menegaskan tidak akan kompromi terhadap tindakan aneksasi sepihak dari Israel.

Pada pekan lalu Raja Abdullah II di Yordania dan Yossi Cohen dari Mossad melakukan pertemuan terkait aneksasi tersebut. Pada kesempatan itu,  Mossad menanyakan kepada Raja Abdullah II terkait terkait tindakan aman atas rencana jahat Israel tersebut yang akan dimulai pada tanggal 1 Juli 2020. Sebagaimana dikutip dari dari Times of Israel, Senin (29/6).

Raja Abdullah II dikabarkan sangat geram dengan rencana Israel untuk aneksasi Tepi Barat, karenanya, dia enggan untuk menghadiri pertemuan dengan Netanyahu. Bahkan, dari saking kesalnya, Jordania mengancam akan membatalkan perjanjian damai 1994 dengan Israel apabila mereka meneruskan niatnya.

Padahal, Jordania bersama Mesir merupakan negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel.

Rencana pencaplokan tepi barat mengemuka pasca adanya kesepakatan koalisi antar partai biru dan putih pimpinan Benny Gentz dengan netanyahu pada awal bulan lalu. Seiring kesepakatan tersebut, pemerintah Israel akan mengupayakan pencaplokan seluruh 132 permukiman dan Lembah Jordan.

Baca Juga:  Hadang Tank Israel dan Gagalkan Perang, Nyali Besar Prajurit TNI Jadi Sorotan Dunia

Rencana pencaplokan tersebut akan menghabiskan 30% wilayah Tepi Barat sebagai alokasi bagi Israel dalam rencana perdamaian pemerintahan Trump yang akan dimulai pada tanggal 1 Juli 2020 mendatang.

Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi mengklaim, pihaknya tidak akan melakukan aneksasi terhadap lembah Jordan. Bahkan, Saat ini, Israel tengah mempertimbangkan upaya pencaplokan terhadap wilayah yang lebih terbatas yang hanya akan melakukan aneksasi terhadap pemukiman warga yang ada di dekat Jerusalem.

Sebelumnya, Times of Israel menyebut bahwa Amerika Serikat sangat tidak mungkin mencaplok aneksasi Israel pada 1 Juli karena pemetaan wilayah nantinya akan membutuhkan waktu yang sangat panjang.[brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan