Akhirnya, WHO Akui Bukti Covid-19 Dapat Menyebar Melalui Udara

Ilustrasi slipstream dari orang yang berjalan atau berlari.(Foto: Medium)

IDTODAY.CO – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendapat tekanan hebat untuk mengkaji ulang protokol kesehatan dalam upaya penanggulangan covid-19.

Pasalnya, 239 ilmuwan dari 32 negara menemukan bukti bahwa virus corona SARS-CoV-2 memang menyebar lewat udara. Akhirnya, WHO mengakui bahwa virus corona dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil yang melayang di udara.

WHO menegaskan temuan para ilmuwan ini tidak dapat dikesampingkan dan menuntut untuk segera ditindaklanjuti melalui pengaturan ulang protokol kesehatan di lokasi padat, ruang tertutup, dan berventilasi buruk.

Jose Jimenez, seorang ahli kimia di University of Colorado yang mendesak WHO mengakui bukti ilmiah soal virus corona menyebar di udara. “Kami ingin WHO mengakui bukti ini,” katanya sebagaimana dikutip dari Reuters (9/7/2020).

“Ini jelas bukan serangan terhadap WHO. Ini debat ilmiah, tetapi kami merasa kami harus mengumumkannya kepada publik karena mereka (WHO) menolak untuk mendengar bukti setelah banyak percakapan dengan mereka,” urainya.

Baca Juga:  Per 6 September 2020, 10 Provinsi Dibawah 10, 6 Provinsi Nihil Kasus Baru

Benedetta Allegranzi, pejabat WHO untuk pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi menegaskan pihaknya telah mengkaji tebal para ilmuwan tersebut dan akan dilakukan kerja sama dengan mereka untuk mempelajari teman tersebut secara lebih mendalam.

“Kami mengakui bahwa ada bukti yang muncul di bidang ini, seperti di semua bidang lain mengenai virus dan pandemi COVID-19. Dan oleh karena itu kami percaya bahwa kami harus terbuka terhadap bukti ini dan memahami implikasinya mengenai cara penularan dan juga mengenai tindakan pencegahan yang perlu diambil,” kata Alleganzi, beberapa waktu yang lalu.

Dia juga mengatakan bahwa bukti yang muncul dari penularan virus corona melalui udara di “lingkungan padat, tertutup, berventilasi buruk yang telah dijelaskan itu, tidak dapat dikesampingkan.”[Reuters/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan