IDTODAY.CO – Kisah seorang mualaf drg Carissa Grani menjemput Hidayah Islam sangat menginspirasi dan penuh perjuangan. Perempuan cantik tersebut berhasil menemukan cahaya Islam dibalik kegigihannya mencari kesalahan Alquran.

Kawan kisahnya bermula ketika pandemi Covid-19 mulai merebak di Indonesia, perempuan itu mulai tertarik mempelajari Islam karena banyak ajarannya yang ternyata bisa dibuktikan secara ilmiah.

Sejak pandemi, pakar kesehatan menganjurkan semua orang agar menggunakan masker, sering mencuci tangan, dan tidak menyentuh orang lain sembarangan. drg Carissa lalu menyadari bahwa semua kebiasaan itu ternyata telah ada dalam Islam.

Baca Juga: PNS Super Tajir, Sederet Mobil Premium hingga Harley-Davidson Hiasi Garasinya

“Entah kenapa saya berpikirnya saat itu kayak melihat wanita muslimah yang jaga wudhu, yang nggak boleh salaman gitu kan” jelasnya.dikutip dari kanal YouTube, Rasil TV, Kamis 22 April 2021. Sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.

Perempuan yang memeluk Islam sejak Maret 2020 itu juga mencari tahu manfaat wudhu, salat, yang ternyata bermanfaat bagi kesehatan.

“Berawal dari situ sih, gerakan salat, kenapa jarinya gini harus begitu ditekan, secara medis itu bisa dijelaskan,” lanjutnya

drg Carissa Grani harus melalui berbagai tantangan saat memilih Islam sebagai jalan hidupnya. Dokter yang juga menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jakarta ini menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya sendiri yang berprofesi sebagai pengacara.

Pasalnya, keislaman Carissa tidak diketahui suaminya. Drg Carissa terhitung menjadi muallaf pada 15 Maret 2020 lalu.

Drg Carissa, bahkan menjalankan ibadah sholat dan puasa tanpa diketahui oleh suaminya. Pada Ramadhan tahun lalu, menjadi momentum baginya untuk bisa memperdalam agama Islam dengan sempurna. Dia juga belajar Alquran dengan membaca terjemahannya hingga tuntas 30 juz.

Wanita lulusan Universitas Indonesia (UI) ini sengaja cepat-cepat menamatkan bacaan terjemahan Alquran. Tujuannya dia bisa menemukan kesalahan agar bisa kembali ke agamanya sebelumnya.

“ Maksud saya, saya mau nyari kesalahan Mas. Saya niatnya baca itu (terjemahan Alquran) sampai tuntas cepat-cepat. Supaya kalau ada salah, gak jadi, mumpung yang tahu baru dikit. Maksud saya tujuannya itu,” kata Drg Carissa,

Tetapi, semakin dia membaca Alquran sampai khatam, keyakinannya terhadap Islam semakin mantap.

“ Kok dari depan sampai terakhir, makin ke sini juz 27, kok makin yakin dan saya gak nemukan salah, entah saya awam gitu ya,” ucapnya.

Baca Juga: Kisah Keislaman Neo Vokalis Letto, Sempat Jadi Atheis Karena Andalkan Logika

Padahal, di dalam kitab sebelumnya, Drg Carissa menemukan banyak sekali ayat yang kontradiktif atau bertentangan satu sama lainnya.

“ Yang sebelumnya itu, di kitab saya sendiri itu kok kayak gini, kok kontradiksi, kok di sini bilang ini, di situ bilang gini. Banyak banget yang kontradiksi,” bebernya.

Setelah merasa yakin, Drg Carissa kemudian menyampaikan kepada ustazah yang membimbingnya bahwa kemungkinan keputusannya pindah agama akan ketahuan suami dan keluarganya.

” Bener (saja), April saya ketahuan (sudah mualaf) temen kantor, 15 Mei ketahuan suami. Saya (habis sholat) Isyak trus ketahuan, ketahuan alat sholatnya,” urai Drg Carissa.

Suaminya ngotot agar dia kembali pada agama sebelumnya. Bahkan suaminya tersebut mengancam akan membunuhnya jika masih tetap bersikukuh pada keputusannya.

Namun, meski diancam akan dibunuh, Drg Carissa tetap menjalankan ibadahnya secara diam-diam. Dia tetap sholat dan berpuasa pada dari April hingga Mei 2020.

Meski menutup rapat aksinya, kegiatan ibadah Drg Carissa pada akhirnya tetap ketahuan juga. Dia ketahuan suami saat hendak sholat tahajud di kamar anaknya sekitar pukul 03.00 dini hari.

Waktu itu, di dalam kamar anaknya tidak ada orang. Anak-anaknya tidur di kamar Carissa bersama suami.

“ Saya pikir suami saya sudah tidur, terus saya ambil wudhu, gelar sajadah, terus lagi mau takbir,” ucapnya.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan suaminya muncul. Suaminya melihat Drg Carissa sedang siap-siap melaksanakan ibadah sholat.

Melihat kejadian tersebut, suaminya menjadi kalap. Bahkan, suaminya menampar dan menjambak rambut Drg Carissa. Dia dipukul di bagian telinga hingga jatuh ke lantai.

” Saya bilang sakit Denny, sakit Denny. Saya keras memang supaya ada tetangga atau pembantu saya yang dengar,” ucapnya.

Belum puas, suami menyeret Drg Carissa masuk ke dalam kamar anaknya dan kembali menganiaya dirinya. Drg Carissa dibenturkan ke tembok berkali-kali.

“ Karena saya teriak-teriak, saya dijambak, ditarik masuk ke dalam kamar anak lagi. Di dalam kamar anak, (saya) dijedot-jedotin ke tembok. Di dalam (kamar) itu saya dijedotin lagi ke tembok, terus dibalikin badan saya, dipukulin lagi,” kenang Drg Carissa.

Bahkan, suaminya juga mengancam akan membunuh anak-anak jika dirinya tidak mau kembali ke agama sebelumnya.

“ Kemarin kan ngancam bunuhnya saya, dia bilang juga ini, ‘Kalau kamu tetap begitu, anak kamu itu saya bunuh juga’,” ucap Drg Carissa menirukan ucapan suaminya.

Setelah itu, Drg Carissa sempat diajak pulang ke rumah mertuanya. Akan tetapi di tempat tersebut perlakuan yang diterimanya tidak jauh berbeda. Dia tetap dianiaya oleh suaminya. Bahkan, mertuanya juga ikut-ikutan mengecam keputusannya pindah agama.

Akhirnya mereka pulang lagi ke rumah. Tak lama setelah tiba di rumah, suaminya tidur dari pagi sampai sore hari.

Saat itulah, polisi datang dan meminta Drg Carissa untuk melapor. Sempat menolak karena tak tega kepada suaminya, namun seorang Polwan meyakinkannya.

Akhirnya, Drg Carissa ikut ke kantor polisi untuk membuat laporan. Saat berada di kantor polisi, dia diminta agar tidak pulang ke rumahnya lagi.

Setelah itu, pihak kepolisian meminta Drg Carissa untuk membawa anak-anaknya pergi karena dikhawatirkan akan dianiaya oleh suami.

Drg Carissa kemudian bertanya kepada pembantunya via telepon atau memastikan agar suaminya masih tidur atau sudah bangun. Untungnya, suaminya tersebut masih terlelap.

“ Dari jam 09.00 sampai Ashar masih tidur lho. Biasanya kalau ada suara berisik aja itu langsung bangun. Itu Allah lagi tuh (yang bantu),” ucapnya.

Drg Carissa kemudian memanfaatkan momentum tersebut untuk membawa kabur ketiga anaknya yang masih kecil. Hanya berbekal keyakinan yang telah mantap di dada, Drg Carissa dengan pasti melangkahkan kaki hijrah dari rumah suaminya.

Saat ini, Drg Carissa bersama anak-anak yang sudah berada di pengungsian di daerah Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Sering Taruh Kerupuk Ditengah Jalan, Pedagang Stres di Jombang Meresahkan Pengendara

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan