Anies Sebut Demo Omnibus Law Potensi Picu Lonjakan Kasus COVID Seminggu ke Depan

Foto: Anies Baswedan, Konferensi Pers Status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta. Dok: Tangkapan layar youtube pemprov DKI Jakarta

IDTODAY.CO – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa aksi demo tolak omnibus law dikhawatirkan berpotensi terjadinya lonjakan kasus virus Corona seminggu sampai 2 minggu ke depan.

“Fenomena unjuk rasa kemarin kami khawatir berpotensi terjadinya lonjakan kasus sekitar seminggu sampai dua minggu yang akan datang. Karena kalau ada kejadian itu. Tidak langsung muncul, tapi satu sampai dua pekan setelahnya. Mudah-mudahan tidak terjadi,” kata Anies di Halte TransJakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (10/10). Sebagaimana dikutip dari detik.com (10/10/2020).

Baca Juga:  Pelaku Usaha DKI Jakarta dorong Anies Baswedan Bentuk Gugus Tugas Percepatan Pemulihan Ekonomi

Potensi adanya lonjakan kasus tersebut dikarenakan kerumunan masa yang terjadi saat unjuk rasa. Selain itu, ada faktor lainnya juga yang berpotensi terjadinya penularan virus Corona.

Selain itu, Anies juga berbicara soal kemungkinan adanya klaster keluarga. Hal itu merujuk libur panjang di akhir bulan ini dan kerap digunakan masyarakat untuk liburan keluarga.

Anies mengatakan, berkaca dari lonjakan kasus yang terjadi di awal September, hal tersebut timbul akibat salah satunya dari libur panjang di akhir Agustus.

Baca Juga:  Beri Kuliah di FISIP UI, Anies Sepakat Koruptor Harus Dimiskinkan: Itu yang Ditakuti

“Karena itulah saya berharap kepada semuanya antisipasi karena akhir bulan ini ada libur panjang. Libur panjang Maulid Nabi hari Kamis. Cuti bersama Rabu dan Jumat. Ada lima hari. Karena saya imbau kepada seluruh masyarakat jangan sampai timbul klaster keluarga yang sangat besar karena libur bersama,” tutur Anies.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan