Dicecar Habib Rizieq Shihab, Eks Kapolres Jakpus: Tak Ada Klaster Covid-19 Petamburan

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyapa simpatisannya saat tiba di daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). Dalam kunjungan tersebut, Rizieq Shihab dijadwalkan menghadiri acara peresmian pembangunan Masjid Raya di Markaz Syariah Pesantren Alam Agrokultural sekaligus mengisi ceramah shalat Jumat.(Foto: AFP/ADITYA SAPUTRA)

IDTODAY.CO – Eks Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mencecar eks Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengenai dampak kerumunan di Petamburan November 2020 lalu, dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (12/4/2021).

Mulanya, Rizieq bertanya kepada Heru apakah dilakukan pelacakan penularan Covid-19 selepas hajatan di Petamburan.

“Dari sekitar 500 orang dites rapid, ada yang reaktif 5,” jawab Heru dalam persidangan.

Heru melanjutkan, 500 orang yang dites itu seluruhnya merupakan warga Petamburan.

“Lima (warga yang reaktif tes rapid) itu ada keterangan hadir di (acara) Maulid?” balas Rizieq.

“Tidak tahu,” jawab Heru.

Rizieq kemudian meminta data pasti mengenai keberadaan klaster Covid-19 akibat hajatan Petamburan.

“Apakah ada info resmi, apakah setelah tracing tadi ada klaster baru yang namanya klaster Petamburan?” tanya Rizieq.

“Tidak ada,” jawab Heru.

“Apakah ada klaster baru yang namanya klaster Habib Rizieq Shihab, apakah ada klaster baru yang namanya klaster Maulid Petamburan?”

“Tidak ada.”

Pengadilan Negeri Jakarta Timur melanjutkan sidang untuk terdakwa Rizieq Shihab dan kawan-kawan pada hari ini.

Agenda sidang hari ini ialah pemeriksaan saksi perkara nomor 221 untuk terdakwa Rizieq Shihab terkait kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat.

Kemudian perkara nomor 222 untuk terdakwa Haris Ubaidillah, Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus alias Idrus Al-Habsyi, dan Maman Suryadi terkait kasus kerumunan di Petamburan.

Lalu, perkara nomor 226 untuk terdakwa Rizieq terkait kasus kerumunan di Pondok Pesantren Alam Agrokultural Megamendung Bogor.

Baca Juga: Gagal Terapkan Sistem Belajar Online, Menteri di Korut Dihukum Mati

Sumber: kompas.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan