Jakarta Gagal Raih Penghargaan Kota Mahasiswa, Ini Komentar Pedas Megawati

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpidato usai pengumuman nama-nama calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang diusung dalam Pilkada Serentak 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

IDTODAY.CO – Jakarta kini dinilai sebagai kota yang amburadul. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Hal tersebut merupakan respon atas penghargaan Kota Mahasiswa atau City of Intellectual berdasarkan hasil riset yang dipimpin oleh Ketua Senat dan Guru Besar UNJ Hafid Abbas.

“Persoalannya sekarang saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul,” kata Megawati dalam pidatonya di acara dialog kebangsaan yang digelar Universitas Negeri Jakarta, sebagaimana dikutip dari Tempo.co.id, Selasa, (10/11)

Megawati menyayangkan kawasan kampus UNJ di Rawamangun justru tak termasuk dalam kategori Kota Mahasiswa atau City of Intellectual. Ia pun menekankan perlunya memandang persoalan ini dengan cara akademis.

“Jadi maksud saya, saya mohon dengan sangat dengan cara-cara akademis melihat kita ini tujuannya mau ke mana,” kata Megawati.

Megawati mengatakan, Kota Mahasiswa ini seharusnya dapat dicanangkan melalui perencanaan atau masterplan tata kota.

Baca Juga:  Sudah Terendus Megawati, Analis Sebut Jokowi Jadi Sosok 'Pembina' Koalisi KIB

Dalam penghargaan tersebut, Kota Semarang, Solo, dan Surabaya menjadi kota 3 terbesar sebagai kata mahasiswa.

Megawati dengan bangga mengatakan bahwa para kader partainya telah sukses memimpin 3 kota tersebut. Yakni Hendrar Prihadi (Wali Kota Semarang), FX Rudyatmo (Wali Kota Solo), dan Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya).

“Terima kasih yang jadi peringkat kesatu, kedua, dan ketiga, Semarang, Solo, Surabaya, itu adalah anak-anak dari partai saya,” ucap Megawati.

Baca Juga:  Natalius Pigai: Saya Tidak Suka PDIP, Tapi Hormat pada Megawati dan Puan

Putri proklamator tersebut mengatakan bahwa apa yang dilakukan para kader partainya itu sudah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh PDIP tentang kepemimpinan. Salah satu contohnya adalah instruksi yang selalu disampaikannya kepada Hendi (sapaan Hendrar).

“Saya bilang ke Hendi, ketika saya rekomendasi, tugasmu cuma satu, bikin Kota Semarang jadi bagus seperti kriteria disampaikan Pak Hafid Abbas tadi,” klaim Megawati.[tempo/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan