Tegas, Anies Baswedan: Belum Ada Aturan Manapun Yang Mengatakan PSBB Diakhiri

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Risyal Hidayat/Antara Foto)

IDTODAY.CO – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebut rencana pembukaan 64 mal pada 5 Juni 2020 imajinasi atau fiksi. Rencana pembukaan kembali mal tersebut, sebelumnya disampaikan Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia atau APPBI DKI Jakarta, Ellen Hidayat.

“Jadi kalau sekarang ada yang mengatakan, mal buka tanggal 5 (Juni), itu imajinasi, itu fiksi. Karena belum ada aturan manapun yang mengatakan PSBB diakhiri,” ungkap Anies di check point Cikampek, Jawa Barat, Selasa (26/5).

Menyikapi hal itu, Ketua Umum APPBI Stefanus Ridwan menyatakan terkait dengan rencana pembukaan mal di Jakarta masih melihat perkembangan kondisi penyebaran virus corona.

“(Mal buka 5 Juni) Saya kira informasinya agak salah itu. Sebenarnya ini kan PSBB (DKI) berakhir 4 Juni. Nah pertanyaannya apakah mal akan buka tanggal 5 nya saya kira itu tergantung, tergantung daripada apakah grafik daripada RO (indeks penularan) kita untuk COVID-19 turun di bawah 1,” kata Stefanus dalam wawancara khusus di program Live Corona Update,  Sebagaimana dikutip dari kumparan (27/05/2020).

Bahkan menurut Stefanus bisa jadi mal tersebut batal dibuka apabila PSBB diperpanjang karena corona masih belum melemah. Oleh karena itu, menurutnya pernyataan dari APPBI DKI itu hanya bentuk persiapan untuk beroperasi.

Baca Juga:  Wacana Duet Anies Baswedan-Susi Pudjiastuti, Iwan Fals: Kalau Benar, Seru Nih

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa keputusan dibukanya mal di DKI setelah tutup karena corona itu juga bergantung restu dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Andai kata 4 Juni ditutup juga PSBB selesai saya kira bukan otomatis mal nya buka, bukan. Tapi bergantung dari gubernurnya memutuskan apa. Apakah itu secara bertahap dibuka atau dibuka semuanya tanggal 5. Itu bagaimana saya kira itu kebijakan yang sedang digodok sekarang, kita belum tahu hasilnya,” ujar Stefanus.

Ia hanya meminta partisipasi masyarakat agar kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan agar corona menurun dan peluang mal buka semakin besar. Ia tidak mau dibukanya mal malah membuat adanya lonjakan masyarakat yang terpapar virus corona.

“Jadi enggak gampang tiba-tiba mutusin sesuatu lalu salah, keputusan ini harus sangat hati-hati. Sebab kalau salah dampaknya luar biasa. Kalau corona ini mulai meledak lagi saya kira makin lama ekonomi kita makin berantakan,” ungkap Stefanus.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan