IDTODAY.CO – Beberapa waktu yang lalu Jokowi sempat memarahi menteri-menterinya karena dinilai kerja lamban dalam penanganan Covid-19. Eks Ketua MPR, Amien Rais, turut memberi komentar terkait dengan hal tersebut. Amien mengaku kasihan dengan Jokowi, tapi juga ingin tertawa.

“Ya saya terbit kasihan, terbit ketawa juga. Kemudian seperti menepuk air di dulang terpercik muka sendiri,” ucap Amien Rais dalam Instagramnya, dikutip Kamis (2/7). Seperti dilansir dari kumparan (02/07/2020).

Amien mengaku dirinya sedari awal pembentukan kabinet sudah merasa khawatir melihat menteri-menteri yang dipilih Jokowi.

“Mungkin hampir sepertiga menteri itu saya kira enggak ada sifat kerakyatannya.”.

Diantara penunjukan menteri yang dikritik oleh Amien adalah Nadiem Makarim, CEO Gojek yang tiba-tiba mengurusi Kemendikbud. Kemudian Menteri BUMN Erick Thohir yang disebut Amien pikirannya hanya uang.

“Dan ada lagi super minister yang merasa tahu semuanya, memborong, dan lain-lain. Ini tidak sehat,” kata Amien.

“Sekarang saya lihat ada dua kemungkinan. Pertama, Pak Jokowi sedang maaf ini bermain sandiwara politik dengan mengaduh-aduh, merintih-rintih, biar rakyat kembali menjadi mempercayai Pak Jokowi, mencintai, beliau harus dibela,” lanjutnya.

Menurut Amien, dengan cara itu, orang akan melihat kesalahan ada pada menteri, bukan Jokowi.

Akan tetapi, lanjut Amien, keputusan mempublikasikan sidang kabinet 18 Juni fatal, semua orang jadi tahu masalah di kabinet daan sebetulnya menunjukkan kelemahan Jokowi.

“Jadi ngapain? Ini masih ada sisa kalau mau reshuffle, reshuffle, tapi jangan yang begitu lagi, harus (menteri) yang cepat,” saran Amien.

Amien kemudian mengingatkan Jokowi soal Suharto yang berkuasa 32 tahun, dengan menteri-menterinya yang loyal dan memuji-muji, tapi akhirnya tumbang.

“Ketika gerakan rakyat sudah mengepung kekuatan, sepertinya Pak Harto untuk bertahan. Semua menterinya meninggalkan, balik kanan, sudah tidak ada lagi pikiran membela Pak Harto, kecuali Saadilah Mursjid,” ucap Amien.

“Jadi saya kira ini Pak Jokowi bisa-bisa ditinggalkan.”

“Jadi saya cuma mengingatkan berkacalah pada nasib Pak Harto yang sangat kuat saat itu, tapi ketika ditinggal menterinya jadi keropos. Bung Karno juga pernah hebat, tapi akhirnya runtuh. Pak Jokowi jauh lebih enteng dari Pak Harto. Jadi jangan macam-macam2,” bebernya.[kumparan/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan