Antisipasi penyebaran Corona Saat Pilkada, Menko Polhukam: Pemerintah Telah Habiskan Rp 5 Miliar

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, melakukan dialog dan bertemu sejumlah tokoh agama, ormas dan pimpinan Pondok Pesantren di Gedung Pracimasono, komplek Kepatihan Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu(14/7/2020). Dalam kesempatan itu, Mahfud MD menampung berbagai aspirasi sejumlah tokoh, menguatkan komitmen, menjaga keutuhan negara. (Foto: istimewa)

IDTODAY.CO – Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menegaskan Indonesia telah mengeluarkan biaya triliunan rupiah untuk pengadaan alat kesehatan (Alkes) terkait pengamanan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020.

Pernyataan tersebut disampaikan Mahfud MD dalam webinar bertajuk ‘Pilkada dan Konsolidasi Demokrasi Lokal’ yang diselenggarakan oleh MMD Initiative di Jakarta, Sabtu (5/9/2020).

“Tak kurang Rp 5 triliun tambahan dana. Kita sudah carikan dana dan sudah terpenuhi,” katanya sebagaimana dikutip dari Beritasatu.com.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini kemudian menjelaskan terkait peruntukan dana triliunan tersebut.

“Biaya-biaya itu digunakan membiayai perlengkapan dan persiapan tambahan sebagai penunjang pelaksanaan Pilkada 2020 yang sesuai protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Diantaranya masker, sarung tangan, hand sanitizer, Alat Pelindung Diri (APD), dan sebagainya,” terangnya

Tokoh asal Madura tersebut gelang menjelaskan bahwa, pelaksanaan Pilkada 2020 harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. “Tujuannya, agar Pilkada tidak menjadi media penyebaran virus corona,” tegasnya.

Baca Juga:  Dulu Bilang LGBT Zina Harus Diberi Hukuman Berat, Kini Mahfud Md Ungkap LGBT Diciptakan Tuhan dan Kodrat Tidak Bisa Dilarang

Mahfud juga menginstruksikan agar jumlah pemilih di tempat pemungutan suara (TPS) nanti dibatasi dengan menerapkan waktu mencoblos secara terjadwal dan tidak serentak pada jam yang sama.

 “Jadi pencoblosan ditentukan jamnya. Setiap warga ada jadwalnya masing-masing. Sehingga tak ada yang berdesak-desakan,” ujar Mahfud.

Mahfud menambahkan, seluruh petugas TPS dilengkapi alat pelindung diri (APD) dan seluruh pemilih akan diberi sarung tangan ya Harus dibuang setelah selesai melakukan pencoblosan.

Baca Juga:  Fuad Bawazier: Pinjol Lebih Tepat Disebut Pinjaman Jahat Orang Liar

“Tentu saja tetap harus memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan. Nanti di TPS disediakan tempat cuci tangan dan ada pula tenaga medis jika sewaktu-waktu diperlukan,” tegas Dewan Pembina MMD Initiative ini.[brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan