IDTODAY.CO – Gelombang aksi penolakan terhadap UU Cipta Kerja terus berdatangan dari berbagai kalangan mendapatkan tanggapan dari Ketua MPR Bambang Soesatyo. Menurutnya,  DPR dan pemerintah harus membuka ruang dialog dengan kelompok masyarakat untuk membahas RUU Cipta Kerja.

Bamsoet, panggilan Bambang soesatyo mengatakan, DPR dan pemerintah perlu mengajak  pemimpin buruh, organisasi keagamaan, dosen, dan guru besar yang menolak pengesahan UU.

Baca Juga:  Nilai RUU Cipta Kerja Lebih Penting, RDP Bahas Kasus Djoko Tjandra Dikesampingkan

“Pemerintah dan DPR RI membuka ruang dialog dengan sejumlah pihak terkait peraturan tersebut, di antaranya pemimpin buruh, organisasi keagamaan, dosen, guru besar, dan pihak lain yang menolak RUU Cipta Kerja untuk disahkan,” kata dia dalam keterangan tertulis, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Jumat (9/10/2020).

Lebih lanjut, meminta masyarakat untuk tidak membuat kegaduhan dalam menyampaikan aspirasi apalagi sampai menyebabkan kerusakan pada fasilitas publik.

Baca Juga:  Aksi Tolak Omnibus Law Berlanjut di Polda Sumsel dan Kantor Gubernur

Demikian juga, bamsoet meminta pihak kepolisian untuk tidak menanggapi setiap aksi demo yang dilakukan para buruh secara berlebihan dan lebih menggunakan pendekatan persuasif.

“Mendorong pemerintah dan aparat keamanan bersikap persuasif dalam mengendalikan massa agar tidak melakukan aksi dengan anarkis, serta bersikap tegas terhadap peserta aksi yang melakukan kerusuhan dan mengganggu ketertiban umum,” urai Bambang.[kompas/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan