Bawaslu Temukan 237 Kampanye yang Diduga Langgar Protokol COVID-19

Dari kiri: Hadar Nafis Gumay (Peneliti NETGRIT) , M. Afifudin (Anggota Bawaslu RI), Anis Hidayah (Ketua Kasjian Mirgrasi Migran CARE), dan Wahyu Susilo (Direktur Esekutif Migran CARE). Gelar jumpa pers prihal tentang pekerja pemilu 2019 bagi pekerja imigran dan masyarakat adat. (Foto: Faisal R Syam / FAJAR INDONESIA NETWORK)

IDTODAY.CO – Saat ini sudah ada 9.189 kegiatan kampanye yang digelar secara tatap muka. Kampanye itu tersebar di 256 kabupaten/kota.

Hal itu disampaikan oleh Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin dalam diskusi virtual Pemuda Muhammadiyah yang bertajuk ‘Corona dan Benang Kusut Pilkada’ Sabtu (10/10/2020). Afifuddin mengatakan ini merupakan akumulasi selama 10 hari pertama masa tahapan pelaksanaan kampanye.

“Sejak kampanye dilaksanakan kita menemukan di 256 kabupaten kota, itu kampanye tatap muka dilaksanakan. Nah yang menarik datanya, dari 256 kabupaten kota yang ada kampanye tatap muka, itu 9.189 pelaksanaan kampanye,” ujar Afifudin. Sebagaimana dikutip dari detik.com (11/10/2020).

Dari 9.189 kampanye tatap muka yang telah dilakukan, Bawaslu menemukan 237 dugaan pelanggaran protokol kesehatan. Afifudin mengatakan 237 pelanggaran itu tersebar di 59 kabupaten/kota. Hanya saja ia tidak menyebutkan secara rinci daerah tersebut.

“Kemudian dari 9000 sekian itu bawaslu menemukan, ini sampai tanggal 5 ya, bawaslu menemukan 237 dugaan pelanggaran protokol kesehatan di 59 kabupaten kota,” ucap Afifudin.

Selain itu, ia juga menyinggung soal rendahnya pelaksanaan kampanye secara virtual. Ia mengatakan bawaslu baru menemukan 37 kabupaten/kota yang melakukan kampanye secara virtual.

Baca Juga:  Ray Rangkuti Heran, Bawaslu Tidak Berdaya Tindak Dana Kejahatan Lingkungan Mengalir ke Parpol

“Kampanye yang sifatnya siaran langsung atau penayangan siaran langsung kegiatan kampanye hanya ditemukan 37 kabupaten kota dari 270, atau 14 persen. Sisanya 233 kabupaten kota atau 86 persen tidak didapati pelaksanaan kampanye dengan metode ini. Dari situ kita memberi analisis bahwa kampanye ini masih sangat minim dilakukan para Pasangan calon,” tuturnya.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan