IDTODAY.CO – Kunjungan kerja Menteri Pertahanan (Menhan)Prabowo Subianto ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu terus menjadi perdebatan berbagai kalangan. Namun demikian, pengamat militer Susaningtyas Kertopati memiliki pandangan berbeda.

Menurutnya, Prabowo sedang melakukan diplomasi pertahanan dalam rangka mempertahankan hubungan bilateral kedua negara, seperti layaknya telah dilakukan oleh para Menhan sebelumnya.

Susaningtyas menegaskan bahwa dukungan tersebut tidak ada sangkut-pautnya dengan pemilu Indonesia. Pasalnya Indonesia merupakan negara berdaulat yang sangat dihormati oleh Amerika Serikat.

“Sikap politik resmi pemerintah Amerika Serikat menerima kunjungan kerja Menhan Prabowo merupakan sinyal politik yang kuat dari pemerintah Amerika Serikat menilai proses demokratisasi di Indonesia tanpa intervensi dari pihak-pihak tertentu yang memiliki niat kurang baik dengan mengusung isu-isu pelanggaran HAM,” ujar Nuning, sebagaimana dikutip dari Sindonews.com,  Senin (26/10/2020).

Nuning menambahkan, Indonesia menganut politik luar negeri bebas-aktif. Indonesia bebas menjalin hubungan dengan Amerika Serikat dan China sekaligus secara berimbang tanpa ada tekanan apa pun.

Baca Juga:  Soal Permintaan Presiden Pada KPK, Pengamat: Kalau Publik Tidak Percaya, Kebijakan Tersebut Tidak Akan Jalan

“Setelah kunjungan kerja Menhan Prabowo ke China beberapa waktu yang lalu, maka kunjungan kerja Menhan Prabowo ke Amerika Serikat justru menunjukkan diplomasi yang aktif dan bahkan komprehensif,” katanya.

Mantan anggota Komisi I DPR RI ini mengatakan, kinerja Prabowo selaku Menhan sudah sangat sesuai tugasnya di bidang pertahanan. Penilaian tersebut datang dari dalam maupun luar negeri dari berbagai kalangan, baik akademisi maupun politisi.

“Kunjungan kerja Menhan Prabowo ke Amerika Serikat sudah pasti seizin Presiden Joko Widodo dalam memastikan bentuk hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat yang lebih baik. Banyak persoalan dunia yang selama ini dapat diselesaikan dengan kontribusi hasil hubungan baik Indonesia dan Amerika Serikat,” pungkasnya.[sindonews/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan