Bela Prabowo Soal Belanja Alutsista, Sri Mulyani: Iya Penting!

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (19/3). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro)

IDTODAY.CO – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pembelaan atas pembelian alutsista dalam jumlah banyak yang dilakukan oleh Prabowo Subianto. Menurutnya, pembelian alutsista tersebut merupakan sesuatu yang penting dan juga sudah diperhitungkan secara matang untuk pertahanan republik Indonesia Indonesia

“Bagaimana dengan Pak Prabowo Menteri Pertahanan apakah penting untuk membuat alutsista kita kuat? Iya, penting,” kata Sri Mulyani, dalam bincang-bincang yang dilakukannya sore ini di akun instagramnya @smindrawati, Sabtu (18/7/2020), sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia.

Sri Mulyani memastikan bahwa semua pembelanjaan yang dilakukan oleh kementerian dan lembaga pemerintahan an terus dipantau untuk memastikan tidak ada penyelewengan dalam penggunaannya. Bahkan, hal tersebut menjadi prioritas kerja dari menteri keuangan untuk memastikan bahwa anggaran belanja tidak bocor, tidak dikorupsi, tepat sasaran dan tepat kualitas.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengungkapkan alokasi dari anggaran besar pemerintah. “Dana belanja pemerintah ini besar sekali dan dialokasikan ke banyak pos seperti pendidikan dan investasi di bidang sumber daya manusia yang mendapatkan prioritas. Kemudian untuk kesehatan dan untuk mengurangi angka kemiskinan hingga pembangunan infrastruktur”. Urainya.

Dana belanja besar tersebut merupakan penerimaan pajak yang dibayar pengusaha, korporasi, pekerja baik ASN maupun swasta. Begitu pula penerimaan dari bea dan cukai dan dari penerimaan negara bukan pajak, juga hibah.

Baca Juga:  Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto Bertemu, Mungkinkah Sinyal Adanya Koalisi?

“Jika penerimaan negara tersebut tak cukup untuk membiayai belanja, maka pemerintah akan mencari sumber pendanaan lain dengan berutang” terang Sri Mulyani

“Ada yang menganggap utang itu sebagai suatu yang haram, riba, ada yang benci saja sama utang. Ada yang dia tidak bisa menerima, seolah-olah utang itu sesuatu yang mengkhawatirkan,” imbuhnya.

Kemudian, Sri Mulyani menjelaskan bahwa tugas Menkeu adalah mengelola dan memastikan keuangan negara tetap mencukupi berbagai keperluan pemerintah.

“Nah dalam hal ini saya ingin menyampaikan bahwa pertama, kalau sebagai Menteri Keuangan kita semuanya mencoba untuk mengelola keuangan negara, keuangan negara itu ada penerimaan, ada belanja dan ada pembiayaan termasuk investasi” pungkas Sri Mulyani.[cnbcindonesia/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan