Pernyataan Presiden Joko Widodo agar masyarakat bersahabat dengan Covid 19 segera diimplementasikan dalam kijakan “new normal”.

Panduan penerapan new normal Covid 19 dikeluarkan WHO Eropa untuk menjadi acuan bagi negara-negara Eropa yang menerapakan new normal.

Tokoh ProDem yang juga politisi Gerindra Iwan Sumule menegaskan, Indonesia latah ikut-ikutan menerapkan new normal meskipun angka kasus Covid 19 masih meningkat terus.

“WHO Eropa keluarkan panduan bagi negara Eropa yang menerapkan “new normal” Covid-19. Pemerintah Indonesia pun ikut-ikutan menerapkan “new normal”. Seolah Indonesia telah berhasil kendalikan transmisi Covid-19. Padahal angka kasus Covid-19 masih meningkat. Aya aya wae….Koplak!,” tulis Iwan di akun Twitter @IwanSumule.

Baca Juga:  Yakin Jokowi dan Ganjar Tak Ladeni Pigai, Henry Subiakto: Banyak Mudaratnya Layani Petualang Politik Tak Berguna

Benarkah Indonesia belum siap menerapkan new normal? Aktivis perempuan Lini Zurlia menyindir kesiapan Indonesia menghadapi Covid 19.

“New normal ketika:- kemampuan tes masih rendah. – Transmisi virus mulai menyerang ke desa-desa dimana selama ini fasilitas kesehatan diabaikan. – Jumlah kasus sedang naik-naiknya. – Tenaga medis kewalahan, terpapar hingga meninggal. Tapi tenang, 340.000 personel TNI-Polri akan dikerahkan,” tulis Lini Zurlia di akun @Lini_ZQ.

Baca Juga:  Sufmi Dasco: Posisi Jurubicara Pengganti Fadjroel Rachman Disesuaikan Kebutuhan Presiden Jokowi

Sejalan dengan itu, politisi Demokrat Benny Harman menegaskan tidak seharusnya bersahabat dengan Covid 19. Praktisi hukum ini menyerukan untuk tetap perang melawan Covid 19.

“Hii! Tetap semangat, jangan menyerah. Kobarkan terus perang melawan Covid-19. Jangan pernah bersahabat dengan Covid-19, seperti halnya kita jangan pernah bersahabat dengan korupsi. Covid dan korupsi adalah musuh kita bersama, meski mereka kini jadi sahabat penguasa.Liberte!,” tegas Benny di akun @BennyHarmanID.

Waketum Gerindara Fadli Zon mengingatkan, kebijakan mencla-mencle penanganan Covid 19 bisa menjadi new disaster, bukan new normal. Kepercayaan dunia kepada Indonesia semakin pudar.

“Kebijakan mencla mencle n penanganan Covid-19 penuh inkonsistensi, bisa menjadi “new disaster” (bencana baru) bukan “new normal”. Tak hanya soal kasus penyebarannya, tapi kepercayaan dunia terhadap kita makin pudar. Bisa jadi kita tak bisa masuk ke banyak negara. Mudah-mudahan prediksi saya salah,” tulis Fadli di akun @fadlizon.

Sumber: itoday

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan