IDTODAY.CO – Badan Intelejen Negara memprediksi sebaran virus corona puncaknya adalah pada bulan Ramadhan. Atas prediksi ini Fakhrur Rozy Mentri Agama tidak banyak memberi komentar, ia menegaskan bahwa hal itu hanya prediksi.

“Saya nggak (mau komentar) masalah prediksi, ya. Saya nggak boleh ngomong. Itu kan belum tentu gitu,” kata Menag usai menjadi Keynote Speaker di seminar Pra Muktamar ke-48 Muhammadiyah di FKIP UHAMKA, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (14/3). Sebagaimana di kutip dari RMOL.ID (14/03/2020).

Baca Juga:  Update Corona di RI 8 Juni: Kasus Positif 32.033, Sembuh 10.904, Meninggal 1.883

Menag melanjutkan, bahwa kegiatan bulan Ramadhan seperti sholat tarawih dan buka puasa di masjid Istiqlal tetap dilakukan sebagaimana biasa.

“Yang jelas kami sudah cerita di Masjid Istiqlal misalnya tetap melaksanakan Salat Tarawih, tetap melaksanakan ibadah. Kecuali nanti ada perkembangan situasi yang sangat buruk nanti kita pikirkan lagi,” katanya.

“Kalau (masjid) yang lain silakan masing-masing,” sambungnya.

Baca Juga:  Kasus Corona Masih Tinggi, Jokowi Minta Atasi Penyebaran di 3 Provinsi: Jatim, Sulsel, Kalsel

Disamping itu Menag menghimbau agar masyarakat mengurangi kegiatan berkumpul, kalau ada pengajian jangan terlalu lama.

“Kemudian usahakan ada kegiatan ibadah nggak terlalu panjang, kegiatan pengajian nggak usah terlalu panjang. Bukan apa, nanti bisa menyebabkan peluang untuk penularan lebih banyak. Kemudian untuk yang merasa kurang sehat baiknya nggak usah ke masjid. Niatnya ibadah tapi jadinya kan bawa mudarat,” ucapnya.

Afini Boer, Deputi V BIN menyampaikan bahwa puncak penyebaran infeksi virus tersebut diprediksi terjadi 60-80 hari sejak pertama kali diumumkan atau pada April-Mei saat memasuki bulan Ramadhan, hal ini didasarkan permodelan yang dibuat pemerintah tentang penyebaran virus Corona.

Sumber: rmol.id
Editor: Ahmad Kamali

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan