Cak Imin Sarankan Agar Pemerintah Ngutang Pada Konglomerat Dalam Negeri Ketimbang Asing
IDTODAY.CO – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Abdul Muhaimin Iskandar, mengaku bahwa dirinya khawatir terkait dengan keterbatasan anggaran penanggulangan Covid-19 dan restrukturisasi ekonomi di Indonesia justru dapat membuka peluang untuk menambah utang ke luar negeri.
Seperti dikutip dari Rmol.id (01/04/20), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu menegaskan bahwa dengan jumlah anggaran terbatas yang dimiliki Negara Republik Indonesia saat ini justru akan dapat membuka potensi godaan berutang ke luar negeri. Jangan sampai karena besaran utang membuat Indonesia tidak Merdeka.
Cak Imin berharap untuk menutup terhadap kebutuhan anggaran yang besar di masa bencana yang besar seperti saat ini, pemerintah mampu mengambil langkah yang logis cepat dan tepat.
“Tidak apa-apa negara ini berutang kepada mereka yang kaya di negeri ini, intinya dari dalam negeri sendiri. Mari dikumpulkan agar Indonesia dapat merdeka,” tuturnya.
Selain itu cak Imin mengingatkan agar pemerintah mengambil kebijakan yang rasional. Maka itu, segala kebijakan mulai anggaran sampai dampak ekonominya harus dipikirkan pemerintah.
Tidak hanya pemerintah, seluruh kader PKB diminta Cak Imin agar dapat berperan aktif untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait gaya hidup sehat sampai cara berinteraksi yang wajar.
“Masyarakat harus tetap hidup sehat, menghindari kegiatan publik yang tidak perlu, dan aktif menyosialisasikan cara-cara pencegahan Covid-19 melalui media komunikasi, medsos, dan sebagainya,” paparnya.
selanjutnya cak Imin juga menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kebugaran tubuh agar selamat dari virus Corona. seperti olahraga teratur, tidur cukup, mengonsumsi vitamin, juga makan makanan berserat.
“Pendapat dokter yang hebat, Covid-19 kalau masuk ke dalam badan Anda maka dia bisa mati sendiri, kalau badan Anda dalam keadaan fit. Antibodi akan menang. Tapi kalau Anda tidak fit maka virus akan menang, menyebabkan kita sakit,” katanya. “Ditambah, tidak boleh rasa takut. Karena kalau kita takut, secara psikologis antibodi kita juga akan jadi lemah,” tandasnya.[rmol/aks]
