IDTODAY.CO – Setiap momen idul Fitri tiba, masyarakat Indonesia memiliki tradisi unik yaitu mudik atau pulang ke kampung halaman untuk bermaaf-maafan dengan sanak famili.

Tradisi tersebut sudah berjalan secara turun temurun namun, nampaknya tahun ini tradisi tersebut tidak bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. mengingat wabah Corona yang melanda kota-kota besar di Tanah Air berpotensi menyebar ke seluruh pelosok Nusantara akibat tradisi mudik tersebut.

Badan Nasional Penggulangan Bencana (BNPB) melaluisurat keputusan kepala BNPB Nomor 13.A tahun 2020, telah memperpanjang masa darurat kasus Corona menjadi 91 hari, dimulai 29 Februari hingga 29 Mei 2020

Sedangkan prediksi pemerintah Indonesia terkait hari raya idul Fitri adalah 24-25 Mei 2020. Dengan demikian ada kemungkinan kekhidmatan bulan Ramadan dan kemeriahan idul Fitri akan berlalu tanpa tradisi mudik.

Baca Juga:  Presiden Jokowi: Selama 8 Hari, Sudah 14 Ribu Warga Jabodetabek Mudik

Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI meminta masyarakat untuk mempertimbangkan kembali rencana mudik lebaran 2020,  mengingat potensi bahaya penyebaran Corona semakin tinggi. beliau menyarankan, untuk sementara waktu melakukan silaturahmi jarak jauh melalui media komunikasi.

Akan tetapi, apabila perjalanan mudik harus tetap dilakukan, maka kondisi kesehatan terlebih dahulu harus benar-benar diperhatikan.

“Misalnya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, guna memastikan diri tidak terinfeksi virus sehingga tidak menularkan kepada orang lain,” ujar Bamsoet sebagaimana dikutip dari Jawapos.com (21/3/2020).

Politikus Partai Golkar ini juga mendorong pemerintah untuk dapat menyusun rencana cadangan bagi masyarakat dalam menghadapi musim mudik. Seperti dengan mengatur jadwal keberangkatan dan penambahan moda angkutan Lebaran.

Lebih lanjut bamsoet menyarankan pemerintah untuk menyiapkan alternatif untuk menghadapi musim mudik 2020 titik misalnya, ingin menyiapkan modal transportasi pengawasan dan sterilisasi di tempat-tempat umum dan gerbang keluar  ibukota.

“Itu dilakukan supaya tidak terjadi penumpukan orang dan kondisi berdesak-desakan, mengingat masa darurat bencana corona statusnya telah diperpanjang dari 29 Februari hingga 29 Mei 2020,” kata Politisi Partai Golkar itu.

Bamsoet juga meminta pemerintah untuk memastikan ketersediaan stok bahan pangan selama Ramadhan dan idul Fitri titik beliau juga meminta pemerintah ah untuk meniadakan kegiatan mudik bersama dan pengurangan jadwal pemberangkatan mudik.

Maksud menambahkan, transparansi informasi dan sosialisasi terkait semua kebijakan tersebut sangat penting dilakukan pemerintah dalam rangka menyamakan persepsi masyarakat.

“Agar seluruh elemen masyarakat dapat memahami dan memiliki kesamaan persepsi terkait hal tersebut,” terangnya.

Bamsoet berkeyakinan, pasti akan ada masyarakat yang bersikeras untuk melakukan mudik.  Karenanya, dia menyarankan pemerintah untuk menyiapkan petugas medis di tempat-tempat strategis guna mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

“Mengingat masih adanya potensi masyarakat yang melakukan mudik,” jelasnya.

Sterilisasi semua tempat ibadah juga tidak luput dari perhatian Bamsoet. Tidak kalah pentingnya, kesadaran ODP untuk melakukan social distance sementara waktu.   “Termasuk tidak menghadiri kegiatan yang ramai orang selama Ramadan maupun Lebaran,” pungkasnya.(JPC/br)

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan