Demo Tolak Omnibus Law di Surabaya yang Rencananya Besok Dibatalkan, Jadinya 27 Oktober

Ilustrasi unjuk rasa tolak omnibus law UU Cipta Kerja (Foto: Fuad Hasim/detikcom)

IDTODAY.CO – Demo Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jatim yang rencananya akan digelar besok Jumat (23/10/2020) dibatalkan. Batalnya demo menolak UU Cipta Kerja itu berdasarkan keputusan semua massa buruh.

“Aksi Getol Jatim besok dibatalkan, sudah berdasarkan koordinasi antarburuh. Soal efektivitas saja sih, akhirnya aksi Hari Jumat kita geser,” kata Wakil Ketua Pengurus Dewan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) Jatim, Nuruddin Hidayat, Rabu (22/10). Sebagaimana dikutip dari detik.com (22/10/2020).

Menurut Nuruddin, apabila demo getol tetap digelar besok maka tidak efektif karena terpotong salat Jumat. Masalah koordinasi juga dipertimbangkan.

“Pertama, tanggal 23 itu tidak efektif kepotong Jumatan. Kalau massa puluhan ribu kalau hari Jumatnya habis Jumatan ngumpulkan lagi susah koordinasinya. Lokasi Jumatan juga ya di mana masjid bisa menampung,” jelasnya.

Baca Juga:  Jokowi Janji Mengkaji Setiap Masukan Soal UU Cipta Kerja

Ia juga mengatakan bahwa demo tersebut dibatalkan bukan karena ada pelarangan demo. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan kepolisian.

“Nggak ada tekanan dari pihak lain. Kita sudah tegaskan ke aparat, jangan coba-coba melarang kita melajukan demonstrasi. Itu pun perjuangan secara konstitusional yang telah dilindungi UU Tahun 1998,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, batalnya demo besok bukan berarti demo tidak akan digelar tetapi akan dilakukan pekan depan di Surabaya oleh serikat buruh se-Jatim.

“Dibatalkan cuman ini masih koordinasi sama teman-teman DPW. Rencana tanggal 23 perwakilan demo kecil-kecilan, menentukan konsep, tanggal 27 baru demo buruh Jatim,” paparnya.

Nuruddin mengatakan, DPW sudah berkoordinasi dengan elemen serikat pekerja lain, terkait perubahan jadwal. “Rencana yang turun FSPMI, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), serta, Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI),” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa demo tolak Omnibus Law pada 27 Oktober nanti diperkirakan akan diikuti ribuan orang, yang berasal dari 15 elemen buruh se-Jatim.

“Seluruh buruh ada elemen sendiri-sendiri. Yang jelas pada 27 Oktober, hampir seluruh serikat buruh Jatim akan turun ke jalan,” jelasnya.

Namun hingga kini Ia belum memastikan mahasiswa yang akan ikut serta dalam demo. Sebab, pihaknya masih fokus pada keterlibatan buruh dalam demo tersebut.

“Belum ada koordinasi dengan mahasiswa, nggak tahu mereka ikut turun atau nggak. Kalau serikat buruh pasti, kalau elemen yang lain seperti mahasiswa belum ada yang komunikasi,” kata dia.

Pada awalnya aksi penolakan Omnibus Law awalnya direncanakan digelar pada Rabu (28/10).

“Awalnya tanggal 28 bertepatan dengan Sumpah Pemuda, cuman tanggal merah mulutan, kita ambil Selasanya. Kalau Sabtu atau Minggu besok, buruh pulang kampung, dan baru balik Senin pagi,” pungkasnya.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan