Dianggap Blunder, MUI Ingatkan Mahfud MD : Hati-Hati, Anda Bicara Tapi Belum Paham Agama.

Menkopolhukam Mahfud MD dalam wawancara khusus dengan Kompas di Kantor Redaksi Kompas, Menara Kompas, Jakarta, Kamis (30/1/2020). Kabar terbaru Menkopolhukam Mahfud MD memberikan tanggapannya, Sabtu (25/4/2020), terkait kasus penangkapan aktivis Ravio Patra yang akhirnya dilepas polisi karena diduga WhatsApp yang diretas. (Foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

IDTODAY.CO – Menkopolhukam, Mahfud MD, memberikan beberapa pernyataan terkait pencegahan penyebaran virus Corona di Indonesia.

“Menjauhi atau menghindari masalah, menghindari penyakit tepatnya menghindari Covid-19 itu lebih penting daripada kita meraih pahala yang sifatnya sunah, misalnya shalat Tarawih bersama di masjid,” ucap  Mahfud dalam konferensi video yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, di Kantor Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (25/4).

Pernyataan Mahfud MD di atas mendapatkan sejumlah kritikan dari beberapa kalangan, di antaranya dari Pengurus MUI Pusat, Anton Tabah.

Bukan kritik biasa, Anton Tabah bahkan sampai mengatakan Mahfud MD belum paham agama Islam secara sempurna. Ia mengatakan, tak seharusnya seorang pejabat negara berbicara tanpa mengetahui landasan dan punya pemahaman yang benar.

“Islam agama paling sempurna dan detail. Melarang umatnya bicara kalau belum tahu ilmunya. Alloh berfirman, ‘Jangan berkata tanpa ilmu karena pendenaranmu penglihatanmu pemahamanmu tentang sesuatu akan disidang di sisi Allah’ (QS.17/36),” ucap Anton Tabah, Sabtu malam sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id (26/4/2020).

Anton Tabah mengingatkan Mahfud MD untuk tidak gegabah memberikan kesimpulan terkait masalah agama yang belum dipahami. Menurutnya, akan menimbulkan dampak yang berbahaya.

Baca Juga:  Dokter Garda Depan Pertanyakan Keseriusan Pemerintah Perhatikan Keselamatan Para Dokter

“Ini menunjukkan dia (Mahfud) belum faham agama kalau bicara agama. Mencegah wabah penyakit itu juga sunah, itu ajaran langsung Nabi Muhamad SAW. Ada di Hadits Bukhari dan Muslim, dll,” sambungnya.

 Wakil Ketua Komisi Hukum MUI Pusat menegaskan, ilmuwan non-muslim sekalipun mengakui hanya Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan cara penanganan wabah.

“Bahkan ilmuwan-ilmuwan nonmuslim dari AS dan Eropa akui cegah wabah dan cara hadapi wabah itu ajaran asli Nabi Muhamad tidak ada di agama lain,” lanjut Anton.

Baca Juga:  Kejagung Dilalap Si Jago Merah, Mahfud MD: Dokumen Aman, Perkara Tetap Dilanjutkan

Mantan petinggi Polri itu menjelaskan bahwa mencegah wabah itu sunah yang diprioritaskan, bisa menjadi wajib.

Sebagai senior Mahfud MD, Anton tak segan untuk mengingatkan mah food agar lebih giat belajar agama demi menghindari salah kata yang bisa berakibat fatal.

“Ini tugas sesama Muslim, apalagi saya lebih senior di HMI maupun di ICMI,” urai Anton.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan