Ditengah Wabah Corona, Pemudik Banyak Curi start, Apa Kebijakan Pemerintah?

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi (Foto: ist)

IDTODAY.CO – Ditengah mewabahnya virus Corona di Indonesia, banyak para perantau yang mengambil start Untuk mudik duluan. Hal ini tentu sangat dikhatirkan terjadi penyebaran virus Corona semakin meluas.

Sebelumnya, PT KAI sebagai operator angkutan kereta api sudah membatalkan jadwal pemberangkatan dari Jakarta. Lalu apakah angkutan umum darat akan melakukannya juga?

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, mengatakan bahwa pihaknya telah siap untuk menerapkan pelarangan perjalanan bus antar kota antar provinsi dari dan ke Jabodetabek. Hanya saja untuk saat ini masih menunggu kejelasan terkait dengan kebijakan pelarangan mudik.

“Memang belum, tapi kalau ada perintah pak Luhut (Menhub Ad Interim) kami akan lakukan, kami sih sudah konsolidasi. Saya nggak berani berhentikan kalau belum ada keputusan dari pusat, sejauh ini ya cuma imbauan jangan mudik aja,” kata Budi. Sebagaimana dikutip dari detik.com (30/03/2020).

Budi mengatakan bahwa terkait dengan pelarangan mudik tersebut akan dibahas hari ini bersama dengan presiden Joko Widodo. Dan juga dihadiri oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang merangkap Menhub Ad Interim.

Baca Juga:  Tak Mampu Tangkap Koruptor, ICW Usul Pimpinan KPK Sumbang 100% Gaji Atasi Corona

“Masalah larangan mudik ini kan butuh rapat tertinggi dari Menko Maritim. Kita sih supaya bisa ya mudah mudahan hari ini (keputusannya), karena saya pengennya secepatnya agar kita langsung bisa eksekusi di lapangan,” kata Budi.

Budi sendiri mengaku bahwa pihaknya menginginkan agar mudik dilarang. Beberapa daerah sudah banyak yang menolak kedatangan bus dari Jabodetabek.

“Ini Pemkab Pemda sudah banyak yang minta untuk bus diberhentikan. Saya tegaskan lagi, saya nggak berani berhentikan kalau belum ada keputusan dari pusat,” kata Budi.

Sementara Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Ahmad Yani mengatakan bahwa soal pelarangan bus keluar masuk Jabodetabek, masih menunggu keputusan rapat terbatas dengan Joko Widodo.

Pihaknya sendiri sudah meminta operator bus bersiap untuk pelarangan. “Kami tunggu perintah di ratas nanti baru kita lakukan pembatasan bus keluar masuk Jabodetabek. Saya juga sudah infokan untuk siap-siap aja ke operator sambil menunggu putusan Pemerintah,” Kata Yani.[aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan