IDTODAY.CO – Pradeep Kumar Rawat sebagai Duta Besar (Dubes) India untuk Indonesia, secara sepihak membatalkan untuk hadir dalam pertemuan dengan beberapa Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kantor MUI, Jakarta Pusat.

KH. Muhyiddin Junaidi, mengatakan, bahwa Dubes India untuk Indonesia telah membatalkan secara sepihak acara dialog interaktif merespons gemelut umat Muslim di India.

“Dubes India mengirimkan surat ke MUI untuk diadakan pertemuan silaturahmi antara Dubes India untuk Indonesia dengan pimpinan MUI membahas persoalan umat Islam di India”, kata Wakil Ketua Umum MUI itu.

Beliau melanjutkan “Awalnya kita setujui hari ini tanggal ini pukul 13.00 WIB, tetapi ada surat masuk yang mengatakan bapak Duta Besar (India) tidak bisa berada pada pukul 13.00 karena masih dalam perjalanan dari luar negeri,” ucap KH. Muhyiddin Junaidi di hadapan 61 Ormas Islam di Gedung MUI Pusat, Jakarta Pusat, seperti yang dikutip dari RMOL.ID, Kamis sore (12/3).

Baca Juga:  Fitnah Corona, Pemuda Muslim Dipukuli secara Brutal oleh Kelompok Massa di India

Masih kata Kyai Muhyiddin, Dubes India meminta pertemuan diundur hingga pukul 17.00 WIB. Sehingga, MUI memutuskan dan menyampaikan kepada 61 Ormas Islam bahwa dialog pertemuan dengan Dubes India diundur hingga pukul 17.00 WIB.

“Tiba-tiba pukul 15.30 beliau mengirim pesan WA (WhatsApp) mengatakan bahwa beliau ini kata Sekretarisnya ke luar kota. Jadi awalnya jam 16.30 WIB sudah ada di MUI dan WA berikutnya jam 17.00 WIB beliau ke luar kota,” jelasnya.

Lantas beliau menegaskan “Dengan sangat menyesal gak bisa hadir dan minta di reschedule pertemuannya di hari-hari yang akan datang. Nah Saya gak tau kenapa, apakah ini namanya pembatalan sepihak atau mungkin karena khawatir takut ya ada yang pengen melemparkan kepala sapi, ketakutan sendiri, biasanya kalau orang salah ya biasanya takut, tapi kalau orang benar dia tidak akan takut, itu sudah Sunatullah,”

Tidak hanya sampai di situ kata Muhyiddin, pihak Istana pun juga menelepon dirinya untuk meminta agar pertemuan dilakukan di Gedung Kementerian Luar Negeri.

“Katanya karena kalau di MUI antara lain tidak bisa dijamin keamanan, yang kedua kalau di MUI dikhawatirkan Duta Besarnya tidak nyaman, padahal itu permintaan Dubes,” beliau meneruskan.

“Nah saya sampaikan ini pertemuan di desain dirancang untuk membantu Dubes India akan menjelaskan kasus tindakan kekerasan terhadap umat Islam di India yang sudah viral sedunia dan perlu dijelaskan, seharusnya Duta Besar India itu berterimakasih ke MUI, ya kalau perlu nanti dibeli tiket khusus jalan-jalan ke India melihat apakah betul masih ada persekusi atau tidak,” sambungnya.

Baca Juga:  Batal Haji, Uang Jamaah Haji India Dikembalikan 100 Persen

Bahkan kata Muhyiddin, Menlu Retno Marsudi juga membatalkan pertemuan karena acara diundur dari jam sebelumnya.

“Ibu Menlu awalnya mau hadir, tetapi tiba-tiba setelah berubah jamnya, dia bilang mohon maaf tidak bisa hadir. Saya bilang kalau ibu tidak hadir tolong kirim Dirjen Asia Pasifik atau asia Tengah selatan, juga belum kelihatan wajahnya,” ungkapnya.

Dengan demikian, MUI menilai adanya rasa ketakutan yang muncul dari Dubes India dan Menlu jika pertemuan terjadi di Gedung MUI Pusat.

“Nah jadi kata Kemlu dan Seswapres, Dubes India nampaknya kurang nyaman. Ketakutan sendiri dengan bayang-bayangnya atas kejahatan dan kriminal yang dilakukan. Oleh karena itu, ya kita sekarang berubah jadi pertemuan antara MUI Pusat dengan ormas-ormas tingkat pusat di Indonesia,” tutupnya.

Sumber: Rmol.id
Editor: Buduri

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan