Erick Thohir BUMN: Saya Perlu Dirut dan Komut yang Bisa Bekerjasama

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir/RMOL

IDTODAY.CO – Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa akan menjadikan kinerja perusahaan sebagai salah satu key performance index (KPI) direksi yang menjabat.

Dia pun menegaskan akan merombak direksi BUMN manapun yang menunjukkan kinerja buruk. Karenanya, tak boleh satu direksi BUMN-pun merasa aman dengan posisi yang ditempatinya saat ini.

“Pasti, saya dari awal bilang dalam memilih direksi bukan suka atau tidak suka, tapi berdasarkan KPI. Saya sangat mengharapkan direksi-direksi yang sudah menjabat sebelum saya dan baru menjabat zaman saya, mereka tidak boleh merasa aman dalam arti mereka harus merasa aman kalau KPI bagus. Kalau mereka KPI-nya tidak bagus, jangan merasa aman,” kata Erick di Kawasan DPR, Senayan, sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (3/9/2020).

Ia mengungkapkan bahwa sebagai Menteri BUMN mengharapkan para pemimpin BUMN bisa memberikan performa yang baik, terutama dalam kondisi Covid-19 saat ini dimana 90% BUMN akan terdampak negatif kinerjanya.

di antara perusahaan bmn yang sedang mendapat sorotan dan mengalami pergantian direksi adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Mantan pemilik klub Sepak Bola Inter Milan tersebut menegaskan bahwa pergantian direksi BNI disebabkan kinerja mereka tidak memuaskan. Erick menilai isu keuangan, terutama kinerja perbankan dalam kondisi pandemi saat ini merupakan hal yang sangat penting.

Baca Juga:  Erick Thohir Buka-Bukaan Soal Mafia Alat Kesehatan

“Saya melihat mungkin lebih medium term, jangka menengah walaupun didasari dengan data-data jangka pendek. Ini bukan salah dan benar, ini karena Covid-19, jangan sampai nanti ada bank Himbara (Bank BUMN) yang dalam kondisi-kondisi yang tentu performance-nya menurun. Pasti kuncinya manajemen,” tegasnya.

Disamping itu, Erick Thohir menegaskan bahwa kekompakan manajemen menjadi pertimbangan penting dalam memastikan kinerja perusahaan.

“Saya perlu dirut dan komut (komisaris utama) yang kuat, yang bisa kerja sama, saling bantu, saling mengawasi, bukan berarti komut menjadi direksi atau direksi yang tidak mau diawasi oleh komisaris,” terangnya.[cnbcindonesia/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan