IDTODAY.CO – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menyinggung rasa optimisme berlebihan presiden Jokowi dengan menyebut Indonesia sebagai salah satu negara dengan kategori tercepat dalam pemulihan ekonomi pasca krisis pandemi covid 19.

Menurutnya, rasa optimisme tersebut berbeda jauh dengan fakta riil di lapangan. Dia pun meminta Jokowi untuk tidak terbuai dengan proyeksi lembaga internasional.

“Optimis boleh, tapi fakta di lapangan berat. Proyeksi lembaga internasional jangan meninabobokan, kondisi ekonomi kita berat. Defisit transaksi dan neraca perdagangan sangat berat,” kata Mardani Ali Sera  Sebagaimana dikutip dari RMOL di Jakarta, Selasa (28/7).

“Optimis mesti didasari kemampuan dan sumber daya kita,” sambungnya.

Bahkan, Mardani menegaskan bahwa Jokowi belum mampu mewujudkan pemerintahan yang baik. Apalagi banyaknya masalah lain yang semakin memperlambat laju ekonomi.

Lebih lanjut, Mardani menegaskan bahwa pada Mei 2019 tidak dapat disamakan dengan krisis lain yang pernah dihadapi Indonesia sebelumnya.

“Kita punya masalah dengan kualitas institusi kita yang masih jauh dari good governance dan governability yang berkinerja. Sumber daya kita yang diekspor masih mayoritas raw material,” urainya.

Mardani mencontohkan, penderitaan yang dialami Indonesia saat krisis 1998 dikarenakan proyeksi dan intervensi asing yang tak terkendali.

“Proyeksi dan intervensi asing sudah membuat kita menderita dalam krisis 1998,” pungkas Mardani Ali Sera.[rmol/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan