IDTODAY.CO – Kegiatan Ketua DPR Puan Maharani menanam padi di tengah hujan menjadi sorotan. Pengamat politik Adi Prayitno menilai maksud Puan sebenarnya ingin merakyat, hanya saja terkesan dipaksakan.

“Niatnya ingin terlihat merakyat, tapi tak natural, terkesan dipaksakan,” kata Adi, kepada wartawan, Jumat (12/11/2024).

Adi menyebut wajar saja aja ada yang menganggap kegiatan itu pencitraan. Sebab, menurutnya, petani sesungguhnya akan berhenti menanam padi di saat hujan.

“Karena Puan lebih petani dari petani sesungguhnya yang berhenti tanam padi di saat hujan. Puan malah tanam padi di tengah hujan. Wajar disorot dituding pencitraan,” ucapnya.

Adi mengatakan kegiatan Puan itu terkesan meniru Jokowi dalam membangun citra di masyarakat. Padahal, menurut Adi, Puan bisa menggunakan cara lain untuk menarik simpati masyarakat.

Misalnya, dengan memastikan adanya kebijakan pro petani yang lemah. Apalagi, Puan memiliki jabatan strategis yakni sebagai Ketua DPR.

Baca Juga:  Pengamat: Andai Komunikasi Istana Efektif, Kesalahan Seperti UU Cipta Kerja Tidak Perlu Terjadi

“Membangun citra pro rakyat tak mesti niru Jokowi. Hujan-hujanan, masuk got, dan lain sebaginya. Cukup bikin yang berpihak pada patani. Posisi Puan sebagai ketua DPR, kader terpenting partai pemenang pemilu, pasti bisa membuat regulasi yang ramah petani. Misalnya membuat standar harga terendah di saat musim panen padi. Petani selalu menjerit katena harga padi nyungsep di saat panen raya. Dibeli di bawah standar para tengkulak nakal,” tuturnya.

“Puan bisa ngomong ke presiden, bisa melobi partai koalisi agar membuat kebijakan yang menyejahterakan petani. Ini model pencitraan yang elegan, rasional, dan sangat berguna bagi petani,” imbuhnya.

Sumber: detik.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan