Ini Alasan Anggota DPRD Bubarkan Karantina Pemudik Di Pangandaran

Anggota DPRD Pangandaran Oman Rohman mengklarifikasi pembubaran isolasi khusus. (Foto: SINDOnews/Syamsul Maarif)

IDTODAY.CO – Kegiatan karantina khusus di Desa Kertaharja, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran dibubarkan oleng anggota DPRD. Akibatnya sekitar 20 pemudik atau warga desa setempat yang tengah menjani karantina di kantor desa, bubar dan pulang ke rumah masing-masing.

Alasan aksi pembubaran yang dilakukan oleh anggota DPRD Kabupaten Pangandaran dengan nama Oman Rohman itu karena dirinya kecewa terhadap kebijakan pihak desa Kertaharja dalam melaksanakan kebijakan karantina khusus bagi pemudik di Kabupaten Pangandaran.

“Ya tentu saja ada alasannya, sebagai anggota Komisi I DPRD Pangandaran saya tahu kebijakan bupati ini untuk mencegah penyebaran COVID-19. Saya juga keliling ke desa-desa untuk memantau pelaksanaannya di lapangan,” kata Oman, Senin (25/5) via sambungan telepon. Seperti dikutip dari detik.com (25/05/2020).

Menurut Oman, pihak desa tidak adil dalam menerapkan karantina khusus terhadap pemudik.

“Aturannya kan semua pemudik didata lalu ditempatkan di ruang karantina khusus selama 14 hari,” kata Oman.

Namun pada kenyataannya, pihak desa tidak menerapkan kebijakan itu kepada semua pemudik. Pasalnya, kata Oman, ada beberapa orang pemudik yang tidak dimasukkan ke lokasi karantina khusus. Sehingga ada kekecewaan dari pemudik lain yang sudah dikarantina.

Baca Juga:  DPRD Sultra: Jadi Aneh, Tenaga Kerja Lokal Dirumahkan, Lalu TKA China Didatangkan

Oman juga menjelaskan kondisi pelaksanaan karantina di Desa Kertaharja. Menurutnya pelaksanaan karantina di desa tersebut tidak memperhatikan protokol pencegahan layaknya lokasi karantina.

“Mereka yang dikarantina masih bisa dibesuk dan bertemu keluarganya. Yang besuk keluar masuk. Kemudian yang dikarantina juga bisa ngopi-ngopi di depan kantor desa. Itulah makanya saya marah, lebih baik bubar saja,” kata Oman.

Selain itu, ada hal lain yang membuat Oman jengkel yaitu ketika seorang pemudik yang dikarantina sakit, pihak desa justru memulangkan ke rumahnya.

Baca Juga:  Ungkap Mahar Politik di PDIP, Teddy Sulistio: Silakan Buktikan Cocote Teddy

“Saya sarankan pemudik yang sakit itu dibawa ke RS Pandega. Tapi oleh pihak desa malah dipulangkan ke rumahnya. Ini juga membuat saya sempat kecewa, bagaimana perhatian dari pihak desa, pemudik yang sakit malah dipulangkan,” kata Oman.

Oman juga membantah bahwa insiden itu dibumbui dengan urusan politik pasca Pilkades.

“Tidak ada urusan politik, apa untung bagi saya. Saya hanya ingin kebijakan karantina bagi pemudik dilaksanakan dengan baik,” kata Oman.[Aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan